• TONI IRWAN JAYA SH. CALEG DPRD MERANGIN DAPIL 1

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • KREASI FLORIST KABUPATEN MERANGIN.

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Gedung Baru PAUD Albanat Aisyah & TK ABA Sukses Diresmikan



Merangin | Fokusinfo.com : Peresmian gedung baru PAUD Albanat Aisyah Dan TK ABA, Selasa 30 April 2019 di desa Rasau, Renah Pamenang Sukses terlaksana. Peresmian dilakukan langsung oleh Ketua Pimpinan Wil Aisyiyah Prov Jambi, dra Fauziah Djalil didampingi pimpinan wilayah Muhamadiyah prov Jambi Hj Suhaimi Chan. Serta dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama dan para tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya Fauziah Djalil mengungkapkan kegembiraannya karena gedung yang diidamkan untuk dunia pendidikan di Desa Rasau telah berdiri dan langsung bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

‘’Saat peletakan batu pertama dulu saya pernah berpesan agar gedung ini bisa segera diselesaikan dan alhamdulillah berkat kerja sama kita dan semua lapisan masyarakat khususnya desa rasau, akhirnya gedung ini bisa berdiri kokoh menopang sarana pendidikan generasi penerus bangsa,” kata Fauziah.
 
Para Tamu Undangan Yang Hadir
Fauziah juga berharap kepada masyarakat untuk bersama menjaga gedung tersebut mengingat sebagian besar dana pembangunan berasal dari swadaya masyarakat.

‘’Ini bangunan gedung milik kita bersama. Jadi sewajarnya lah ada rasa saling memiliki. Maka kita harus jaga bersama,” tuturnya.


Rombongan Tamu Undangan Memasuki Lokasi Acara

Sementara itu Tokoh Masyarakat Desa Rasau yang juga merupakan ketua muhamadiyah kab Merangin H Sissumanto menceritakan sejarah berdirinya PAUD dan TK tersebut. Diceritakannya sebelum dialihkan sebagai gedung PAUD dan TK, awalnya bangunan tersebut adalah bekas gedung sekretariat  pimpinan muhamadiyah Kec Pamenang yang didirikan pada tahun 1990.

‘’Seiring perjalanan waktu atas pemikiran para pengurus baru dirintislah PAUD, juga karena banyaknya anak2 usia dini yang tidak sekolah dan PAUD ini juga merupakan PAUD pertama yang ada di Desa Rasau,” tuturnya.

Sementara itu Kepala PAUD, Weli Elita, S.Pd menjelaskan PAUD yang dipimpinnya mulai didirikan pada tahun 2006 dan kemudian menyusul pendirian TK ABA pada tahun 2013.
 
Persembahan tari oleh siswa PAUD
‘’Alhamdulilah sekolah  kita ini sudah akreditasi B. PAUD ini juga merupakan PAUD pertama di Merangin yg sudah terakreditasi,” ungkap Weli bangga.

Weli juga menyampaikan, pendirian PAUD tersebut sejak awal diprioritaskan bagi keluarga yang tidak mampu. Bahkan bagi siswa yatim piatu seluruh biaya ditanggung pihak sekolah.

‘’Tiap tahun ajaran baru jumlah siswa terus meningkat. Saat ini jumlah siswa 45 orang. Kami disini memprioritaskan bagi keluarga yang tidak mampu. Bahkan kalau sekiranya ada siswa yatim piatu maka pihak sekolah lah yang akan menanggung biayanya. Meski demikian kami tetap menjaga kualitas pendidikan. Bahkan untuk menunjang ekstrakurikuler kami telah menyediakan drum band,” Ungkap Weli yang mengaku telah menjabat kepala sekolah sejak tahun 2013 itu.(*)

Reporter : GondoIrawan
Redaktur : TopanBohemian

Share:

Masyarakat Desa Rasau Dukung Sukar Jadi Ketua DPRD Merangin



Merangin | Fokusinfo.com : Setelah menyatakan kesiapannya menjadi Ketua DPRD Merangin beberapa waktu yang lalu, Sukar Caleg Partai Golkar yang telah meraih suara terbanyak itu mendapat dukungan dari mayoritas masyarakat Pamenang. Salah satunya adalah dukungan masyarakat Desa Rasau atau B2 (sebutan lain desa Rasau, red).

Baca Juga : Raih Suara Banyak. Sukar Siap Pimpin DPRD Merangin klik disini

Tokoh masyarakat Desa Rasau sekaligus ketua Muhammadiyah Kabupaten Merangin, H. Sisumanto kepada media ini menyatakan dukungan penuh kepada Sukar agar bisa menjadi ketua DPRD Merangin.

‘’Kami sangat mendukung Pak Sukar bisa menjadi ketua DPRD Merangin. Dasarnya adalah Pak Sukar mendapatkan suara yang banyak. Itukan berarti masyarakat mempercayakan perwakilan mereka kepada Pak Sukar,” kata Sisumanto.

Menurutnya suatu kebanggaan bagi masyarakat Pamenang bila Sukar bisa menduduki kursi nomor satu di gedung perwakilan rakyat tersebut.

‘’Jujur kami bangga bila Pak Sukar kelak dapat menduduki kursi nomor satu DPRD,” singkatnya.

Meski demikian, Sisumanto mengharapkan bila kelak Sukar telah menduduki jabatannya agar bekerja sesuai tupoksi menjaga amanah melayani masyarakat.

‘’Yang jelas harus profesional lah. Juga amanah dan melayani atau menampung aspirasi masyarakat. Kami juga mengikhlaskan karena posisi ketua DPRD itu bukan saja untuk Pamenang, tapi sebagai perwakilan seluruh masyarakat Merangin. Maka dari itu kami berharap Pak Sukar dapat bekerja profesional. Dan kami yakin Pak Sukar dapat melakukan hal itu.” tutupnya.

Sementara itu Slamet, Tim Ring 1 Pemenangan Sukar dalam pencalegan 2019 mengucapkan terimakasihnya kepada seluruh masyarakat khususnya Desa Rasau. Slamet berjanji akan meneruskan suara dukungan masyarakat tersebut kepada Sukar.

‘’Insyaallah dukungan masyarakat akan saya sampaikan langsung kepada Pak Sukar. Ini merupakan kebanggan tersendiri bagi kami selaku tim, juga bagi Pak Sukar. Semoga saja langkah dan kesiapan beliau untuk meraih jabatan Ketua DPRD Merangin bisa lancar terwujud,” kata Slamet.

Masih dikatakan Slamet, selama ini perwakilan dari Pamenang untuk jabatan tinggi di Merangin bisa dikatakan belum pernah sama sekali. Maka dari itu dia berharap dukungan penuh oleh seluruh masyarakat Pamenang untuk mengantarkan Sukar ke kursi nomor satu di gedung perwakilan rakyat itu.

‘’Karena selama ini perwakilan dari Pamenang baik sebagai bupati, wakil bupati, ketua DPRD maupun Sekda belum pernah ada. Maka ini lah kesempatan kita masyarakat Dapil III untuk mendudukkan perwakilan kita di kursi nomor satu DPRD Merangin. Ini anugerah yang tidak terbantah,” tegas Slamet.(*)

Reporter : GondoIrawan
Redaktur : TopanBohemian

Share:

Raih Suara Banyak. Sukar Siap Pimpin DPRD Merangin


Merangin | Fokusinfo.com : Dipastikan dapat meraih suara tertinggi dari partai Golkar, Sukar diprediksi dapat menjabat sebagai ketua DPRD Merangin.

Menurut informasi yang media ini dapatkan, jumlah suara yang didapat oleh Sukar sebanyak 4599 dari Dapil III. Sukar juga merupakan pengurus inti partai Golkar Kabupaten dan ketua PAC Partai Golkar Pamenang.

Dibincangi media ini, Sukar mengucapkan terimakasih kepada masyarakat yang telah memberikan amanah kepada dirinya untuk duduk di kursi anggota perwakilan rakyat tersebut.

‘’Terimakasih kepada masyarakat semuanya, saya telah diberi kepercayaan duduk menjadi wakil mereka di DPRD Merangin. Insyaallah kedepannya saya akan menjalani tugas dengan ikhlas untuk kemajuan masyarakat Dapil III khususnya, Merangin umumnya,” ungkap Sukar.

Sukar menceritakan, kecintaannya kepada partai Golkar telah dialaminya sejak lama. Bahkan pernah partai lain berusaha menggaitnya untuk mencalonkan diri di partai lain namun dirinya tidak mau.

‘’Partai Golkar itu idaman saya. Tidak mungkin saya mau pindah ke partai lain. Memang benar dulu pernah ada yang berusaha menggait saya maju caleg atas nama partai lain. Tapi saya tolak dengan halus,” tutur pria yang saat ini tinggal di SPB Sungai Udang Kecamatan Pamenang itu.

Masih dikatakan Sukar, sebagai peraih suara tertinggi dia menyatakan sikap siap menjadi ketua DPRD Merangin menggantikan Zaidan dari partai PDI-P.

‘’Saya siap bila diamanahkan oleh partai menjadi ketua DPRD Merangin,” tegasnya.

Sementara itu Sekjen Golkar Merangin, Heri Z Mohza atau biasa dipanggil Taboy mengakui bahwa Sukar adalah karder murni Golkar Merangin.

‘’Dibanding yang lainnya. Setahu saya person yang kader murni itu hanya Pak Sukar,” kata Taboy.(*)

Reporter : GondoIrawan
Redaktur : TopanBohemian

Share:

Niat Lapor Polisi Belum Terealisasi. Diduga Meli & Umam Saling Pegang ‘Kartu As’


Merangin | Fokusinfo.com : Mencuat kabar tidak mengenakan sekaligus mencoreng dunia perbankan yaitu dugaan pelecehan seksual oleh oknum atasan (pimpinan) kepada oknum bawahan (pegawai). Diduga peristiwa tersebut terjadi pada pertengahan tahun 2018 di Bank Mandiri Mitra Usaha KCP Hitam Ulu Desa Muara Delang, Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin.

Sebagai pihak yang mengaku korban, Meli berencana melaporkan kasus yang menimpanya ke Polres Merangin. Namun hingga senin 29 April 2019 laporan belum juga direalisasikan.

Baca Juga : Umam Cs Adakan Pendekatan Familier Kepada Meli. Rencana Lapor Ke Polres Batal ? klik disini

Berdasarkan hasil investigasi tim di lapangan. Diduga kedua pihak yaitu Meli yang merupakan mantan pegawai dan Umam
Yang merupakan mantan atasan dan saat ini tengah bertugas sebagai Kepala Bank Mandiri Micro Cluster Bangko saling memiliki rahasia terkait keuangan Bank.

‘’Kemungkinan mereka ini sama sama terlibat kasus terkait keuangan Bank. Istilahnya saling punya ‘Kartu As’ lah.” ungkap Sumber media kepada tim investigasi.

‘’Makanya hingga sekarang belum ada kan laporan ke Polres Merangin ?,” tambahnya.

Sementara itu penasehat hukum Meli, Abu Djaelani S.Sy dikonfirmasi membantah penundaan melaporkan kasus tersebut ke polres terkait persoalan lainnya. Dia menyatakan karena kesibukan dirinya menangani kasus lain sehingga untuk kasus Meli mengalami penundaan.

‘’Kebetulan saya ada menangani kasus yang lain di luar kota. Jadi agak molor menangani kasus Meli. Insyaallah dalam waktu dekat ini akan kita laksanakan pelaporannya,” kata pengacara eksentrik yang berambut gondrong itu.

‘’Dugaan orang yang menyebut klien saya dan Pak Umam saling pegang kartu as, itu sah sah saja. Namun itu perlu pembuktian yang cukup,” tutup Abu via telpon.(*)

Reporter : TimInvestigasi
Redaktur : TopanBohemian

Share:

Umam Cs Adakan Pendekatan Familier Kepada Meli. Rencana Lapor Ke Polres Batal ?

Merangin | Fokusinfo.com : Mencuat kabar tidak mengenakan sekaligus mencoreng dunia perbankan yaitu dugaan pelecehan seksual oleh oknum atasan (pimpinan) kepada oknum bawahan (pegawai). Diduga peristiwa tersebut terjadi pada pertengahan tahun 2018 di Bank Mandiri Mitra Usaha KCP Hitam Ulu Desa Muara Delang, Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin.

Informasi terbaru hasil investigasi media ini. Umam, Kepala Bank Mandiri Micro Cluster Bangko didampingi dua orang rekan sejawatnya berupaya melakukan pendekatan persuasif familier kepada Meli.

Pertemuan itu berlangsung di sebuah tempat makan di kota Bangko pada Kamis 24 April 2019 yang diduga memperbincangkan berbagai persoalan yang pada intinya mencegah Meli melaporkan kasus yang menimpanya itu ke pihak kepolisian.

‘’Sepertinya ada upaya perdamaian antara pihak diduga korban dan pihak diduga pelaku dalam kasus tersebut. Kemungkinan rencana Meli melapor ke Polres akan mengambang. Kalau tidak percaya lihat saja besok, jadi atau tidak Meli lapor polisi,” ungkap sumber informasi kepada media ini.

Baca Juga : Dugaan Pelecehan. PH Diluar Kota, Laporan Meli Ke Polres Ditunda Klik disini

Hingga berita ini dipublikasikan media ini belum berhasil konfirmasi ke pihak Umam maupun Meli atas dugaan pertemuan yang diduga membahas perdamaian. Sementara itu sebelumnya Penasehat hukum Meli, Abu Djaelani S.Sy dikonfirmasi membenarkan kliennya akan melaporkan kasus dugaan pelecehan tersebut ke penegak hukum.

‘’Besar kemungkinan pada kamis atau jumat pekan ini lah laporan akan dilayangkan ke Polres Merangin,” tutur Abu via ponsel seraya mengatakan saat itu dirinya berada di luar kota Bangko.(*)

Reporter : TimInvestigasi
Redaktur : TopanBohemian

Share:

Dugaan Pelecehan. PH Diluar Kota, Laporan Meli Ke Polres Ditunda

Abu Djaelani, S.Sy
Merangin | Fokusinfo.com : Mencuat kabar tidak mengenakan sekaligus mencoreng dunia perbankan yaitu dugaan pelecehan seksual oleh oknum atasan (pimpinan) kepada oknum bawahan (pegawai). Diduga peristiwa tersebut terjadi pada pertengahan tahun 2018 di Bank Mandiri Mitra Usaha KCP Hitam Ulu Desa Muara Delang, Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin.

Pengakuan korban, Meli (mantan pegawai Bank Mandiri Mitra Usaha KCP Hitam Ulu) kepada media ini secara eksklusif membongkar tindakan tidak terpuji atasannya, Umam (mantan pimpinannya di Bank Mandiri Mitra Usaha KCP Hitam Ulu  yang saat ini diduga tengah menjabat sebagai Cluster di Bank Mandiri Mitra Usaha, Bangko).

Dalam kasus ini Meli tidak main-main. Dirinya berniat melaporkan peristiwa pahit yang dialaminya ke Polres Merangin. Meli juga mengaku telah menggandeng seorang Penasehat hukum untuk mendampingi laporannya kelak.

Baca Juga : Dugaan Pelecehan. Mantan Pegawai Bank Siap Laporkan Cluster Bank Mandiri Mitra Usaha ke Polres Merangin Klik disini

Penasehat hukum Meli, Abu Djaelani S.Sy dikonfirmasi membenarkan kliennya akan melaporkan kasus dugaan pelecehan tersebut ke penegak hukum. Namun karena posisinya saat ini tengah diluar kota Bangko, rencana melaporkan diundur hingga dirinya kembali ke Bangko.

‘’Ya rencananya senin kemarin 22 April 2019 saya mendampingi klien saya melaporkan ke Polres atas kasus dugaan pelecehan yang dialami beliau. Namun karena pada saat itu saya ada jadwal sidang di Tungkal, laporan diundur dulu hingga saya kembali ke Bangko. Besar kemungkinan pada kamis atau jumat pekan ini lah laporan akan dilayangkan ke Polres Merangin,” tutur Abu, via ponsel.

Abu juga menginformasikan untuk memperkuat laporan pihaknya telah mengantongi sejumlah alat bukti yang akan diserahkan ke Polres Merangin. Namun ketika ditanyakan apa saja alat buktinya, Abu menolak berkomentar.

‘’Ada sejumlah alat bukti yang telah kami persiapkan guna memperkuat laporan kelak,” tutupnya.

Sementara itu, Cluster Bank Mandiri Mitra Usaha Bangko hingga berita ini dipublikasikan belum bisa dikonfirmasi.(*)

Reporter : TimInvestigasi
Redaktur : TopanBohemian

Share:

Dugaan Pelecehan. Mantan Pegawai Bank Siap Laporkan Cluster Bank Mandiri Mitra Usaha ke Polres Merangin

Merangin | Fokusinfo.com : Mencuat kabar tidak mengenakan sekaligus mencoreng dunia perbankan yaitu dugaan pelecehan seksual oleh oknum atasan (pimpinan) kepada oknum bawahan (pegawai). Diduga peristiwa tersebut terjadi pada pertengahan tahun 2018 di Bank Mandiri Mitra Usaha KCP Hitam Ulu Desa Muara Delang, Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin.

Pengakuan korban, Meli (mantan pegawai Bank Mandiri Mitra Usaha KCP Hitam Ulu) kepada media ini secara eksklusif membongkar tindakan tidak terpuji atasannya, Umam (mantan pimpinannya di Bank Mandiri Mitra Usaha KCP Hitam Ulu  yang saat ini diduga tengah menjabat sebagai Cluster di Bank Mandiri Mitra Usaha, Bangko).

‘’Beliau sering begitu kepada saya. Dimulai dari perkataan yang saya anggap mesum, juga ada tindakan fisik mencolek hingga memeluk saya. Tapi alhamdulillah saya selalu bisa lolos,” kata Meli,

Meli menambahkan, tindakan yang dilakukan Umam kepadanya bukanlah tanpa tekanan. Diceritakannya, saat Umam mulai mendekati hingga berujung pada permintaan agar Meli membuka pakaiannya dibarengi dengan iming-iming karir yang lebih tinggi.

Baca Juga : Diduga, Oknum Pegawai Salah Satu Bank di TabSel Dilecehkan Oknum Pimpinan Klik disini

‘’Pak Umam bilang kepada saya, hubungan bawahan dengan atasan biasa begitu. Dia juga pernah mencontohkan kepada saya bahwa Bank-bank lainnya sekaligus menyebut nama pimpinan bank yang biasa meminta bawahannya melayani pimpinan. Saya kukuh tidak mau. Mungkin karena itu saya dimintanya menulis surat pengunduran diri dari Bank. Karena harga diri saya serasa diinjak injak akhirnya terpaksa saya tulis surat pengunduran diri,” cerita Meli yang mengaku telah tiga tahun mengabdi di Bank tersebut.

Meli mengakui kasus yang menimpanya cukup lama terpendam. Hal itu karena ada kekhawatiran dan ketakutannya terhadap respon keluarga, aib. Namun demi kenyamanannya menjalani kehidupan kedepannya maka dirinya memberanikan diri membongkar kasus tersebut.

‘’Terus terang sejak kasus ini menimpa saya, kehidupan saya tidak tenang. Saya trauma. Baru baru ini saja saya ceritakan peristiwa pahit ini kepada keluarga. Betapa leganya saya,” ungkap Meli.

‘’Sebagai wanita saya tidak ingin ada wanita-wanita lain dilecehkan harkad dan martabatnya oleh Pak Umam. Soalnya selagi saya bekerja di Bank itu, rekan sesama profesi juga mengaku pernah mendapat perlakuan tidak senonoh dari Pak Umam,” tambahnya.

Dalam niat membongkar kasus ini, Meli tidak main-main. Dirinya menyatakan akan melaporkan Umam ke Polres Merangin pada pekan ini. Meli juga mengaku telah menggandeng seorang kuasa hukum untuk mendampingi laporannya kelak.

‘’Insyaallah kalau tidak ada halangan pada Senin 22 April 2019 saya laporkan Pak Umam ke Polres,” tegasnya.

Sementara itu, Cluster Bank Mandiri Mitra Usaha Bangko hingga berita ini dipublikasikan belum bisa dikonfirmasi. Informasi yang media ini dapatkan Umam tengah berada di Jambi.(*)

Reporter : TimInvestigasi
Redaktur : TopanBohemian

Share:

Diduga, Oknum Pegawai Salah Satu Bank di TabSel Dilecehkan Oknum Pimpinan

Merangin | Fokusinfo.com : Mencuat kabar tidak mengenakan sekaligus mencoreng dunia perbankan yaitu dugaan pelecehan seksual oleh oknum atasan (pimpinan) kepada oknum bawahan (pegawai). Diduga peristiwa tersebut terjadi pada pertengahan tahun 2018 di salah satu Bank di Muara Delang, Tabir Selatan, Merangin

Salah seorang sumber kepada media ini secara eksklusif menginformasikan oknum pegawai Bank (saat ini tidak lagi bekerja di Bank tersebut) diminta membuka pakaian oleh oknum atasannya.

‘’Informasi yang saya tahu, jadi kala itu atasannya meminta pegawainya membuka pakaian. Kalau tidak mau maka pegawainya itu akan dipecat,” kata sumber informasi yang meminta identitasnya tidak dipublikasikan, namun siap bersaksi bila kasus tersebut berujung ke jalur hukum.

Masih diceritakan sumber tadi, Karena pegawai berinisial M itu tidak mau menuruti permintaan atasannya berinisial U, maka M langsung dipecat.

‘’Jadi pegawai perempuan itu tidak mau mengikuti permintaan atasannya, ya tidak berapa lama dipecat,” tuturnya.

Sumber informasi juga mengakui kasus tersebut terbilang cukup lama terpendam. Hal itu karena M merasa takut. Namun karena desakan sejumlah pihak M berniat akan membawa kasus yang menimpanya ke penegak hukum.

‘’Setahu saya M itu orangnya polos, jadi tidak tahu harus bicara sama siapa. Apalagi bila berhadapan dengan hukum orang yang polos seperti itu mungkin akan grogi. Tapi belakangan ini saya dengar M siap melaporkan kasus yang menimpanya itu ke pihak berwajib,” tutupnya.

Sementara itu, Oknum atasan berinisial U belum bisa dikonfirmasi. Informasi yang media ini dapatkan U telah berpindah tugas di kota Bangko dengan jabatan yang sama yaitu sebagai pimpinan.(*)

Reporter : TimInvestigasi
Redaktur : TopanBohemian

Share:

Gugatan Fauzi Yusuf di PTUN Dikabulkan



Merangin | Fokusinfo.com : Setelah melalui perjalaan yang panjang akhirnya Gugatan Fauzi Yusuf, Caleg dari Partai Demokrat Dapil II dikabarkan dikabulkan dalam sidang di PTUN Jambi, senin 15 April 2019.

Kuasa Hukum fauzi yusuf,  Toni Irwan Jaya SH dikonfirmasi membenarkan kliennya memenangkan gugatan di PTUN tersebut.

‘’Alhamdulillah sidang PTUN mengabulkan seluruhnya gugatan klien kami Drs. Fauzi Yusuf  jelang pemihan serentak 2019 ini,” kata Toni.

Dia membeberkan beberapa poin yang telah diputuskan oleh PTUN yaitu 1. Mengabulkan gugatan Drs. H Fauzi Yusuf  seluruhnya. 2. Menyatakan SK KPU No 18 batal demi hukum. 3. Memerintahkan KPU mencabut SK No 18 dan mengembalikan yang bersangkutan ke dalam DCT dengan menerbitkan SK baru.

Sementara itu Ketua KPU Merangin, Iron Syahroni mengakui telah tahu kabar menangnya Fauzi di PTUN dari media sosial. Namun dirinya tidak bisa mengomentari lebih jauh mengingat belum membaca surat keputusan resmi dari PTUN tersebut.

‘’Belum bisa dikomentari soal itu. Masalahnya belum ada surat resmi yang sampai kepada kami dari PTUN. Kemungkinan kedepannya kami para pimpinan KPU akan mengadakan rapat dulu atas persoalan ini,” tutupnya.(*)

Reporter : DedeRiskadinata
Redaktur : TopanBohemian

Share:

Panwaslu Tabsel Respon Isu Dugaan FP-TabSel Bermanuver Politik.

Merangin | Fokusinfo.com : Panwaslu Tabir Selatan segera bertindak memanggil sejumlah petinggi FP-TabSel (Forum Peduli Tabir Selatan) atas dugaan manuver politik di kecamatan itu.

Ketua Panwaslu Tabir Selatan, Fahrurozi dikonfirmasi mengklaim telah memanggil beberapa orang yang diduga terkait dengan isu dugaan manuver politik FP-TabSel.

‘’Ya kami tahu dari media ada isu dugaan gerakan politik oleh Forum Peduli Tabir Selatan yang didalamnya berisikan mayoritas perangkat desa. Namun indikasi yang mengarah pada kecurangan belum terbukti,” Kata Fahrurozi.

Dia juga menjelaskan dua poin tupoksi Panwaslu yaitu menindak lanjuti temuan dan laporan. Sementara hasil pemeriksaan sejumlah oknum dan saksi dari masyarakat, tidak ditemukan bukti.

‘’Saat ini belum ditemukan bukti adanya pelanggaran, kami juga telah memeriksa beberapa orang anggota dan petingi forum serta masyarakat. Juga kami memeriksa seorang ketua tim sukses, latar belakangnya ternyata mantan BPD tapi sekarang tidak lagi menjabat. Jadi wajar bila dia ditugaskan salah seorang caleg untuk menjadi ketua tim suksesnya,” terang Fahrurozi

Meski demikian, Fahrurozi menambahkan bahwa pihaknya akan segera melakukan penyelidikan / pemeriksaan bila ada masyarakat yang menyampaikan bukti-bukti kepada mereka.

Baca juga : Polemik Eksistensi FP-TabSel, Diduga Caleg SL Akan Setor Rp.200 Juta Klik disini

‘’Bila ada yang datang kesini beri bukti yang cukup tentu akan kami lanjutkan lagi prosesnya,” Tutup fahrurozi

Ditempat terpisah, Siswanto ketua forum mengaku telah dipanggil oleh Panwaslu. Kala itu dirinya menjelaskan bahwa informasi yang ditudingkan ke forum tidak lah benar. Namun terkait dengan sejumlah dana yang dikucurkan caleh DPR RI asal Tebo, Saniatul Lativa, Siswanto menjawab dana diberikan kepada tim sukses

‘’Setahu saya dananya diberikan untuk tim sukses, bukan untuk forum,” singkatnya.

‘’Forum sifatnya netral, saya bila diundang siapa saja calegnya bila ada waktu akan saya penuhi undangannya. Dan setiap ada caleg yang masuk ke desa kami maka akan saya sampaikan ke masyarakat.  Soal dana sebesar Rp.40 juta itu setahu saya diberikan kepada tim sukses, bukan untuk forum,” kata siswanto

Sementara, Sobirin ketua tim Sukses Saniatul Lativa, mengaku telah menjalani pemeriksaan oleh Panwaslu. Namun dia membantah tudingan yang mengatakan ada aliran dana ke forum.

‘’Saya pribadi adalah dari tim keluarga ibu saniaTul. Soal dana 40 juta itu memang ada tapi itu untuk operasional tim, bukan diberikan ke forum.,” tutupnya

Reporter : GondoIrawan
Redaktur : TopanBohemian



Share:

Diduga Namanya Dijadikan Sampel Simulasi. Zamzami Somasi KPU


Merangin | fokusinfo.com : Keberatan namanya dijadikan sampel atau contoh dalam simulasi kegiatan Bintek KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) yang diselenggarakan PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) Bangko
di ruang pola Bappeda Merangin beberapa waktu yang lalu, Zamzami Rahman langsung somasi KPU Merangin.

Kepada media ini Zamzami menuturkan tindakan itu secara tidak langsung telah menggiring opini publik soal status pencalegannya, sementara hingga saat ini dirinya tengah melakukan upaya hukum atas kasus yang menimpanya itu.

‘’Terus terang, malam sabtu pekan lalu saya dikunjungi oleh masyarakat yang mempertanyakan kasus saya. Mereka mengungkapkan kebimbangan memilih saya dalam pemilihan serentak 2019 ini. Mereka mengira saya sudah tidak bisa mengikuti pertarungan politik,” katanya.

‘’Toh saat ini saya masih melakukan upaya hukum atas persoalan yang saya hadapi. Jadi keliru pihak PPK menjadikan nama saya sebagai contoh simulasi caleg yang dicoret. Semestinya jangan sebut nama, cukup caleg A atau caleg B, C dan seterusnya” tambah Zamzami

Kuasa hukum Zamzami, Toni Irwan Jaya SH dikonfirmasi membenarkan kliennya Zamzami merasa sangat dirugikan atas peristiwa itu dan langsung mengambil langkah mensomasi KPU (Komisi Pemilihan Umum) Merangin.

‘’Sebelumnya saya jelaskan klien saya itu merupakan calon anggota DPRD Merangin dari partai Gerindra Dapil I Nomor urut 9 dan telah terdaftar dalam DCT (Daftar Calon Tetap) pada pemilu tahun 2019 ini. Memang benar dia terkena persoalan status pencalegannya, namun kami masih dalam upaya hukum. Karena ada proses upaya hukum yang kami lakukan artinya belum ada keputusan final, belum inkrah,” terang Toni.

‘’Klien kami mendapatkan bukti dan saksi-saksi bahwa dua orang oknum PPK Kecamatan Bangko inisial SG dan SM telah mengumumkan / membicarakan soal pencoretan nama klien kami dari DCT dihadapan peserta Bintek yang merupakan KPPS. Pembicaraan tersebut berujung pada diskusi dan disampelkan dalam simulasi,” tambah Toni.

‘’Akibat perbuatan oknum PPK itu klien kami sangat dirugikan dan merasa keberatan dan kepada KPU Kabupaten Merangin selaku penyelenggara pemilu tahun 2019 untuk dapat mengambil tegas terhadap dua orang oknum PPK tersebut. Juga kami harap pihak KPU menghormati proses upaya hukum yang sedang dijalankan,” pungkas Toni.

Ketua PPK, Rizki dikonfirmasi menjelaskan kala itu memang ada materi yang mengilustrasikan contoh surat suara sah dengan tidak sah, juga terkait calon anggota yang tidak memenuhi syarat (TSM) .

‘’Jadi kala itu ada anggota komisioner KPU yang menyatakan bahwa di Merangin ada dua caleg yang status terkini telah dicoret dari KPU. Bila sampai hari H kondisinya masih seperti itu maka bila ada pemilih yang mencoblos caleg tersebut, suaranya akan lari ke partai,” kata Rizki

‘’Nanti juga akan ada surat resmi dari KPU yang berisi penyampaian status terbaru terkait dua caleg tersebut ke KPPS. Apa yang harus mereka lakukan akan tertera dalam surat resmi tersebut,” tambah Rizki

Rizki juga mengaku mengetahui upaya hukum yang tengah dilakukan oleh Zamzami Rahman atas persoalan pencoretan pencalegan namanya dari DCT KPU Merangin.

‘’Bagaimana hasilnya upaya hukum yang dilakukan Pak Zamzami kelak, kan kita belum tahu. Makanya kami jelaskan ke KPPS apa yang harus mereka lakukan sesuai dengan kondisi terkini dan kondisi saat proses pemilihan,” tutup Rizki (*)

Reporter : GondoIrawan
Redaktur : TopanBohemian



Share:

Kawan Karib Al Haris Siap Mengabdi ‘Kuadrat’ Untuk Jambi


Merangin | fokusinfo.com : Saipan Amruansyah, SE lahir di Kampung Baruh pada 1972. Berasal dari keluarga sederhana namun karakter pergaulannya yang mudah menyesuaikan diri membuat Saipan cukup terkenal di tengah masyarakat Merangin, Tabir khususnya.

Saipan termasuk insan yang telah dididik mandiri sejak kecil oleh orang tuanya. Hasil didikan tersebutlah memperkuat pondasi kehidupan Saipan yang saat ini bisa dikatakan tahan banting, ulet, bersahaja, kreatif, serta kerap menjadi tujuan mencari solusi persoalan bagi sebagian masyarakat.

Soal pendidikan, Saipan bukanlah seorang yang dikategorikan menjadi pengejar titel. Dia menempuh dunia pendidikan formal SD,MTS dan SMA di kota Bangko. Selebihnya Saipan menimba ilmu sosial ditengah masyarakat.

‘’Ilmu nyata itu ada ditengah masyarakat. Karena walaupun menyandang berbagai gelar pendidikan formal, kedepannya tentu akan kembali ke tengah masyarakat,” ungkap Saipan.

Atas kepiawaiannya bersosialisasi ditengah masyarakat itulah beberapa posisi strategis di bidang pemerintahan, politik, kebudayaan, pendidikan maupun organisasi pernah dijabat oleh Saipan.

Diantaranya adalah Sekretaris Lembaga Adat 60 Sagalo Batin, Mantan Sekjen DPD Golkar Sarko, Aktifis Pejuang Tabir Raya, Guru SD 223 Selama 7 tahun, Guru SMP Ulak makam selama 6 Tahun, tenaga honor kantor Camat Tabir Ilir. Wakil Sarko Pusat Aktivis Pramuka Duta Nasional, Cibubur1986.

Tidak hanya itu, Saipan juga pernah menjabat sebagai Sekdes Desa Ulak Makam, KaurPem. Wakil ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Wakil TimTabir Raya. Humas Kordapil Hamas.Th 2014. Wasit.C2PsSI jbi. Sementara itu kinerja yang telah ditunjukkan adalah Deklarator pemekaran awal 2 kecamatan jadi 8 Kecamatan. Pencetus Jalan Pintas Ulak makam,Kota Raja.

Karena jiwa sosial yang merekat pada dirinya terlalu erat, Saipan kembali mencalonkan diri sebagai caleg DPRD Provinsi Jambi Dapil Merangin - Sarolangun. Dari partai PKP dengan nomor urut 2.

‘’InsyaAllah bila masyarakat berkena memberikan dukungan kepada saya untuk memajukan Merangin ini melalui jalan DPRD Provinsi Jambi. Bila itu tercapai dan dengan izin Allah saya akan arahkan pembangunan lebih optimal ke Tabir ini, tujuannya tentu mensejahterakan masyarakat,” ungkap Saipan.

‘Bergerak, Berjuang Bersama Rakyat.Gepuk dak buang Lemak, cedik dak buang Kanti. Rame ring Gawe Sepi eing Pamrih.’ adalah moto Saipan. ‘Iklas berdasarkan dan bekerja di tengah rakyat, dan selalu merakyat’ adalah pegangannya.

Diinformasikannya, pada 2014 lalu dirinya pernah juga turut serta meramaikan ajang Pileg. Kala itu dirinya berada dibawah bendera Partai Demokrat. Jumlah suara yang didapatkannya cukup besar.

‘’Dulu waktu mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Merangin, jumlah suara yang saya dapatkan relatif banyak. Saya urutan dua setelah Pak Puk (As’ari El Wakas),” kata Saipan.
Saat ini Saipan Amruansyah bertempat tinggal di Kuamang kuning unit XI. Sebelumnya Saipan pernah bertempat tinggal di Lorong Pinang Sebatang kelurahan Pasar Atas Bangko, tahun 1997 pindah ke Rantau Panjang.

Selama masa hidup di Bangko itulah Saipan berteman karib dengan Al Haris yang saat ini menjadi Bupati Merangin. keakraban mereka terus terjalin hingga sekarang. Saipan beranggapan hubungan DPRD dengan Pemerintah harus harmonis. Maka tidak menutup kemungkinan hubungan emosional silaturahmi yang terjaga antara dirinya dan Al Haris bisa membuahkan pembangunan yang manis untuk masyarakat Tabir khususnya, Merangin dan Sarolangun umumnya. (*)

Reporter : GondoIrawan
Redaktur : TopanBohemian

Share:

Polemik Aset. Mantan Mahasiswa STKIP Wacanakan ‘Aksi’ Dukung Pemkab

Merangin | fokusinfo.com : Polemik kisruh antara Pemkab Merangin dan YPM STKIP lantaran pihak YPM STKIP  tidak dan atau belum membayar sewa aset ke pemkab Merangin terus bergulir. Bahkan persoalan ini oleh sebagian pihak disebut memalukan sekaligus mencoreng dunia pendidikan karena seharusnya kehadiran lembaga pendidikan yang merupakan instrumen pembangunan peradaban manusia malah secara tidak langsung telah mengajarkan upaya lari dari tanggung jawab.

Hijrul Aswad, Aktivis Merangin dan merupakan mantan mahasiswa STKIP namun telah di DO karena kekritisannya terhadap YPM STKIP menyanyangkan tindakan yang dilakukan oleh YPM STKIP yang tidak membayar sewa aset kepada Pemerintah Daerah Merangin. Padahal menurut Hijrul dengan membayar sewa berarti YPM STKIP telah turut membantu Pemkab menaikkan PAD dan dana tersebut bisa digunakan kembali untuk peningkatan mutu pendidikan di Merangin.

‘’Saya sayangkan lembaga STKIP kok tidak membayar sewa. Padahal sudah jelas aset yang dimanfaatkan saat ini punya Pemkab. Malu lah dengan masyarakat,” kata Hijrul.

‘Jika tidak bisa atau tidak mau bayar lebih baik hengkang dari aset yang dimiliki pemerintah,” tegas Hijrul.

Baca juga Polemik Aset. Pemkab Vs YPM STKIP, DPRD Bakal Menengahi Klik disini

Hijrul juga menyatakan sulit  meyakini informasi bahwa YPM bersifat sosial atau nirlaba seperti yang pernah diungkapkan Irdham (ketua YPM). Pasalnya, diceritakan Hijrul ketika dirinya masih kuliah di STKIP biaya yang harus dibayar tidak sedikit.

‘’Biaya kuliah di STKIP bukan sedikit loh. Jadi janggal saja bila dikatakan oleh Pak Irdham yayasan STKIP itu bersifat sosial. Ironisnya meskipun kami bayar mahal tapi fasilitas kami rasa tidak memadai,” kata Hijrul.

‘’Terus terang, dulu pada 2014 kalau tidak salah, kami pernah demo ke YPM. Materi demo adalah ingin fasilitas yang cukup. Alasan kami karena kami bayar kuliah seperti Uang Pembangunan, uang semester, yang paling penting lagi adalah uang ekstrakurikuler. Yang uang ekstrakurikuler itu untuk kegiatan mahasiswa, dari mahasiswa untuk mahasiswa dan oleh mahasiswa dan tiap semester kala itu kami bayar 250 ribu per mahasiswa. Ironisnya kegiatan mahasiswa dikampus banyaknya kami cari dana keluar. Padahal kampus punya dana karena itu uang kami juga. Makanya kami demo ke yayasan kala itu,” cerita Hijrul.

Menurut Hijrul, tindakan YPM STKIP sudah tidak bisa di tolerir lagi. Dia juga menyampaikan berkomunikasi dengan beberapa aktivis lainnya terutama 23 mahasiswa yang di DO mewacanakan akan melakukan aksi mendukung pemerintah Merangin menarik sewa aset yang saat ini dipergunakan YPM untuk berbisnis pendidikan di Merangin.

‘’Sudah ada beberapa kawan kawan yang mendesak, entah dengan aksi atau tindakan lain,  yang penting endingnya STKIP tidak ada masalah lagi. Karena walaupun mantan mahasiswa STKIP, kami tetap merasa memiliki dan bangga dengan keberadaan STKIP apalagi tujuan kedepannya adalah menjadi universitas,” tutup Hijrul yang mengaku di DO pada semester VI itu.

Sementara itu, tokoh muda Merangin sekaligus anggota DPRD Merangin fraksi I, Heri S Mohza menghimbau kepada para aktivis Merangin untuk menahan emosi menyikapi persoalan tersebut. Menurut Mohza tindakan berupa aksi atau demo belum tentu bisa menyelesaikan masalah.

‘’Biarlah mereka (Pemkab dan YPM) duduk bersama dulu mencari solusinya. Kami dari DPRD juga akan turut serta menengahi persoalan ini. Demo ataupun aksi belum tentu bisa menyelesaikan masalah. Malahan menghabiskan energi,” himbau Taboy (Panggilan Akrab Heri S Mohza).

Reporter : GondoIrawan
Redaktur : TopanBohemian

Share:

Bendahara & Operator Sekretariat DPRD Merangin Dapat Predikat Terbaik. Versi BPKP & BPK Prov. Jambi


Merangin | fokusinfo.com : Meski sempat dirundung sorotan terkait persoalan keuangan di Sekretariat DPRD Merangin beberapa waktu belakangan ini. Namun tidak menyurutkan semangat para pegawai dan staff di kantor yang melayani anggota DPRD Merangin tersebut untuk bekerja seoptimal mungkin.

Hasilnya, Bendahara dan Operator Sekretariat DPRD Merangin mendapatkan predikat terbaik mengelola keuangan versi BPKP dan BPK Provinsi Jambi.

Yusmarni, SKM adalah bendahara sementara itu Afrizal adalah operator. Mereka telah dinobatkan sekaligus mendapatkan penghargaan yang diserahkan oleh Pj Sekda Merangin, H Hendri Maidalef pada Senin, 8 April 2019 bertempat di Ruang Pola I Kantor Bupati Merangin. Seremonial pemberian penghargaan itu sendiri dibarengi acara Bintek Pengelolaan Keuangan Daerah.

Yusmarni kepada media ini mengatakan prestasi yang didapatkannya itu tidak lepas dari dukungan dan bantuan rekan kerjanya di kantor.

‘’Alhamdulillah telah diberikan penghargaan. Ini bukan prestasi saya pribadi. Prestasi ini adalah buah kerja keras kami di kantor yang berupaya mewujudkan pengelolaan keuangan daerah secara tertib baik dan benar. Tanpa dukungan kawan kawan saya mustahil prestasi ini bisa diraih,” ungkap Yusmarni yang terkenal rendah hati itu.

Dalam kesempatan itu Yusmarni juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh pegawai di DPRD Merangin, Pemkab Merangin, Sekwan DPRD Merangin, Anggota DPRD Merangin dan Masyarakat Merangin.

‘’Saya ucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat Merangin ini. Juga para anggota DPRD. Terutama terimakasih kepada Ibu Fauziah dan kakak saya Bang Amir Tamsil,” tutupnya. (*)

Reporter : GondoIrawan
Redaktur : TopanBohemian

Share:

Polemik Eksistensi FP-TabSel, Diduga Caleg DPR RI Akan Setor Rp.200 Juta

Merangin | Fokusinfo.com : Guna meraup banyak suara di Kecamatan Tabir Selatan seorang caleg DPR RI asal Kabupaten Tebo, SL diduga telah melakukan kerjasama dengan FP-TabSel (Forum Peduli Tabir Selatan).

Menurut sumber informasi media ini mengatakan dalam kesepakatannya SL akan menggulirkan dana Rp.200 juta kepada pengurus FP-TabSel yang berperan sebagai penggerak mesin pencari suara di Tabir Selatan.

‘’Sebagaian dana telah diberikan ke pengurus FP-TabSel, sisanya mungkin dalam waktu dekat ini. Maklumlah Pemilihan tinggal menghitung hari,” kata sumber media yang mengaku siap mengumbar data bila persoalan ini berlanjut ke penegak hukum.

Baca Juga : Jelang Pemilu, FP TabSel Diduga Bermanuver Politik Klik disini

Sementara itu, pertanyaan mendasar justru ditujukan pada eksistensi FP-TabSel. Pasalnya pengurus inti forum tersebut mayoritas berisikan para ketua dan anggota BPD di Tabir Selatan. Sementara jabatan tersebut tidak diperkenankan melakukan kegiatan politik praktis.

‘’Saya bingung juga. Mereka itu kan pejabat pemerintahan desa. Tapi kok berani menjadi alat peraup suara bagi salah seorang caleg. Mestinya kan harus netral ya,” tambahnya.

Menurut pria bersahaja itu, dugaan gerakan manuver politik FP-TabSel semestinya disikapi serius oleh Panwaslu kecamatan Tabir Selatan mengingat tindakan tersebut telah nyata melanggar ketentuan UU No.7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

‘’Kalau tidak salah perangkat desa itu dilarang ikut serta sebagai pelaksana maupun tim kampanye. Tindakan yang melangar ada sanksinya loh,” ungkapnya.

‘’Panwaslu harus segera bertindak. Karena mereka dibayar negara untuk melaksanakan itu. Jangan beralasan tunggu ada laporan lalu bergerak. Ini sudah jadi rahasia umum di wilayah kami,” tutupnya.

Sementara itu, SL hingga berita ini dipublikasikan belum berhasil dimintai konfirmasi ataupun klarifikasi yang menyentil namanya. (*)

Reporter : Tim Investigasi
Redaktur : TopanBohemian

Share:

Jelang Pemilu, FP-TabSel Diduga Bermanuver Politik

Merangin | Fokusinfo.com : Menjelang pemilihan umum serentak 17 April 2019 mendatang, diduga FP-TabSel (Forum Peduli Tabir Selatan) telah dan sedang bermanuver politik memenangkan caleg (calon legislatif) di wilayah Kecamatan Tabir Selatan Kab. Merangin.

Seorang sumber kepada media ini membeberkan modus yang dilakukan FP-TabSel adalah mengajak kerjasama caleg tertentu yang ingin meraup suara masyarakat di wilayah mereka dengan imbalan uang yang nominalnya beragam. Sementara mesin penggerak pencapaian tujuan memanfaatkan unsur dasar perangkat desa seperti Kadus, ketua RW, Ketua RT.

‘’Bukan saja Caleg dari Merangin. Dari kabupaten lain juga ada yang diajak kerjasama oleh forum. Data yang saya tahu jumlah uangnya beragam tergantung mereka itu caleg DPRD Merangin, DPRD Provinsi ataupun DPR RI,” kata sumber media yang mengaku siap mengumbar data bila persoalan ini berlanjut ke penegak hukum.

Sumber informasi juga menyebut caleg yang diajak kerjasama bukan hanya dari satu partai. ‘’Bukan satu partai saja. Mereka mengajak caleg dari partai-partai berbeda. Mungkin nanti kuota masyarakat akan dibagi-bagi tergantung permintaan dan kesepakatan. Hebatkan kerjaan begitu,” tuturnya.

‘’Bahkan ada seorang caleg DPR RI yang telah menyetor Rp.20juta dari Rp.40juta yang disepakati. Ah.. pokoknya beragam lah jumlah uangnya tergantung posisi caleg tersebut,” tambahnya.
Sementara itu seorang caleg dari wilayah Tabir, dikonfirmasi mengaku juga mendapatkan tawaran dari FP-TabSel tersebut dengan perjanjian kerjasama mengarahkan masyarakat memilih dirinya pada pemilihan serentak kelak.

‘’Ya saya pernah dihubungi mereka. Katanya nanti akan dibantu. Tapi bila tidak mau bekerjasama dengan mereka maka suara yang saya dapatkan kelak diancam akan diboikot,” Kata caleg tersebut.

Naga, yang disebut sebagai sekretaris FP-TabSel dikonfirmasi menjelaskan FP-TabSel dibentuk lebih kurang dua tahun yang lalu dengan legalitas dari kecamatan. Pendirian forum tidak lah bertujuan untuk politik, namun tetap ada pendidikan politik kepada masyarakat.

‘’Forum ini bukan untuk politik mengarahkan masyarakat memilih siapa. Tapi memang kami sesekali memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Sebenarnya forum juga menjadi jembatan penyampaian informasi kepada masyarakat dalam bidang pertanian, ekonomi dan lainnya,” terang Naga.

Naga membantah adanya gerakan dari FP-TabSel kepada masyarakat untuk memilih caleg tertentu. ‘’Itu tidak benar, kami bebaskan masyarakat memilih siapa pilihannya. Yang jelas tujuannya kan untuk pembangunan Tabir Selatan ini juga,” tuturnya.

Sementara ketua FP-TabSel, Siswanto juga mengungkapkan hal senada. Dia membantah adanya isu yang menyebut FP-TabSel yang dipimpinnya itu bermanuver memenangkan caleg tertentu.

‘”Itu tidak benar lah. Kami ini netral sifatnya dalam forum. Soal pilihan itu kembali kepada masyarakat,” jawab Siswanto.(*)

Reporter | Redaktur : TopanBohemian

Share:

Polemik Aset. Pemkab Vs YPM STKIP, DPRD Bakal Menengahi


Merangin | Fokusinfo.com : DPRD Merangin melalui ketua komisi I, Heri S Mohza menyatakan siap menengahi konflik antara Pemkab Merangin dan YPM STKIP soal aset pemkab yang saat ini diduduki oleh kampus STKIP.

Kepada media ini, Heri S Mohza atau yang biasa disapa Taboy mengatakan tiada solusi yang baik selain duduk bersama melakukan perundingan.

‘’Secepatnya kami akan panggil kedua pihak guna mencari solusi atas persoalan ini. Masalah ini kan menyangkut orang banyak atau umum, jadi harus segera dicarikan solusinya,” kata Taboy.

Taboy yang juga alumni STKIP itu menceritakan alur berdirinya STKIP hingga statusnya saat ini.  Menurut Taboy awalnya STKIP adalah Milik Pemda. Dengan berjalannya waktu pemerintah tidak boleh lagi memiliki Yayasan sehingga pada saat itu selesai zaman Rotani (Saat ini Mantan Bupati) melimpakan ke person Pejabat Pemkab. Terjadi beberapa kali peralihan akta sehingga ada kesan yayasan menjadi milik pribadi.

Baca Juga : Polemik Aset. Amir Achmad ‘Bongkar’ Kedok YPM STKIP Klik disini

‘’Ada beberapa berkas akta STKIP itu. Saya punya historisnya. Karena dari awal disamping saya alumni STKIP, saat duduk di DPRD kebetulan saya di Komisi I. Jadi saya ikuti perkembangannya,” kata Taboy.

Dilanjutkan Taboy, dengan adanya beda pendapat soal status STKIP itu memancing asumsi masyarakat bermacam-macam. Ada pihak yang menganggap ini milik masyarakat, ada yang mengatakan ini milik pribadi. Sehingga digali terus sampai ke aset. Sampailah masalah tanah.

‘’Masalah tanah itu justru yang menggugat pihak yayasan karena pemkab telah meneribitkan sertifikat kepemilikan tanah. Yang menang dalam gugatan itu adalah Pemkab yang artinya aset itu sah secara hukum  dimiliki oleh Pemkab,” ungkapnya.

Taboy juga mengaku telah membaca berkas dari KPK agar memperjelas status aset pemkab yang saat ini dijadikan tempat usaha YPM. ‘’KPK itu minta kejelasan status aset tersebut. Apa disewa, jual beli atau yang lainnya. Dan saat itu pemerintah memilih disewakan,” kata Taboy.

Masih dikatakan Taboy, pihaknya pernah mempertanyakan ke Pemkab tindak lanjut proses sewa aset tersebut dan mendapat jawaban belum ada pembayaran ‘’Kami tanya ke Pemkab,  kalau tidak salah dua tahun yang lalu. Jawab mereka belum dibayar. Alasannya kami juga tidak tahu,” tuturnya.

Dalam kasus ini Taboy menyatakan bersikap netral dengan tujuan menengahi. Soalnya antara pemkab dan yayasan dipastikan memiliki argumen atau dalil-dalil tersendiri.

‘’Sebenarnya kami dari komisi I DPRD juga secara pribadi ingin adanya penyelesaian secara kekeluargaan. Tidak ada jalan lain selain berunding. Bila tetap pada pendirian masing masing nanti susah juga,” katanya.

Taboy bersaksi sebenarnya Pemkab tidak terlalu ngotot meminta sewa. Namun karena ada perintah dari KPK yang meminta kejelasan status maka pemkab harus segera melaksanakannya. ‘’Saya tahu persis itu, pemkab tidak ngotot minta sewa. Tapi karena ada surat dari KPK yang meminta memperjelas status tanah itu makanya pemkab melakukan itu,” tutupnya. (*)

Reporter : Tim Investigasi
Redaktur : TopanBOhemian 
Share:

Dugaan Persekusi. Ketua BPD Rasau Mengaku Tidak Ikut Memukul


Merangin | Fokusinfo.com : Mencari keadilan, mungkin itulah kalimat yang tepat ditujukan kepada seorang warga Desa Rasau kecamatan Renah Pamenang. Marhanis adalah seorang ayah yang merasa tidak senang ketika darah dagingnya (putranya) mengalami tindakan kekerasan oleh orang lain (persekusi) atas suatu hal yang bukan dilakukannya.

Sutimin, Ketua BPD Desa Rasau dituding Marhanis sebagai terduga pelaku pemukulan terhadap Wawan. Sutimin tidak sendiri, ada Eko dan Purwoko juga disebut sebagai pelaku persekusi yang berujung pada pemukulan. Seperti tertera pada laporan Marhanis kepada Polres Merangin.

Baca Juga : Dugaan Persekusi. Mantan Kades Rasau Respek Gerakan Marhanis Klik disini

Dikonfirmasi media ini, Sutimin mengakui telah interogasi wawan dan hasilnya saat itu wawan mengaku telah mencuri. ‘’Dia mengaku mencuri,”singkat Sutimin.

Ketika ditanyakan adakah pemukulan disaat interogasi itu, Sutimin menjawab tidak ada pemukulan. Namun ironisnya ketika ditanyakan bahwa isu yang berkembang di masyarakat bahwa dirinya ikut memukul, Sutimin menjawab dirinya tidak ikut memukul.

‘’Saya tidak ikut memukul waktu itu,” tegas Sutimin.
Marhanis, ayah Wawan menganggap pengakuan Sutimin tidak ikut memukul justru menerangkan saat itu ada pemukulan terhadap anaknya.

‘’Dia bilang tidak ikut memukul, bagi saya itu menerangkan bahwa telah terjadi pemukulan terhadap anak saya. Ada peristiwa pemukulan pada malam itu. Saya juga tanya ke anak saya dia memang telah dipukul. Bukti visum juga saya punya bahwa kondisi wajah anak saya ada bekas pemukulan,” terang Marhanis. .(*)

Reporter : GondoIrawan
Redaktur : TopanBohemian


Share:

Dugaan Persekusi. Mantan Kades Rasau Respek Gerakan Marhanis


Merangin | Fokusinfo.com : Mencari keadilan, mungkin itulah kalimat yang tepat ditujukan kepada seorang warga Desa Rasau kecamatan Renah Pamenang. Marhanis adalah seorang ayah yang merasa tidak senang ketika darah dagingnya (putranya) mengalami tindakan kekerasan oleh orang lain (persekusi) atas suatu hal yang bukan dilakukannya.

Mantan pjs kades Rasau, Wahyudi mengaku terkejut ketika mengetahui rentetan peristiwa kelam yang menimpa warganya pada september 2015 silam di Balai Desa ternyata berbeda dengan informasi yang diketahuinya selama ini.

Baca Juga : Dugaan Persekusi. Mengaku Dekat Dengan Dua Pihak, Amin Nyatakan Siap Bersaksi Klik disini

Diceritakannya, saat kejadian dirinya diinformasikan warga bahwa ada kasus pencurian dan pelaku telah ditangkap massa. ‘’Jadi malam itu saya diinformasikan warga bahwa ada maling ketangkap massa dan telah berada di Balai Desa. Saya pun bergegas ke balai desa, disana telah ada kerumunan warga,” kenang Wahyudi

Menurutnya, sebagai pemimpin desa dirinya berharap kasus tersebut tidak meluas tapi bisa diselesaikan secara internal desa.‘’Selaku kades, saya melakukan upaya agar masalah itu tidak sampai keluar, desa cukup internal saja,” singkatnya.

Wahyudi juga menyatakan awalnya dirinya tidak mengetahui telah terjadi pemukulan. Namun bila betul ada pemukulan terhadap pelaku, tentu hal yang wajar karena pelaku ditangkap massa.

‘’Saya juga baru tahu kalau kronologisnya, wawan itu diciduk oleh Hansip, bukan ditangkap massa. Saya juga baru tahu bila pelaku pemukulan salah satunya perangkat desa. Tapi ini kan belum terbukti ya. Kita sebaiknya menegakkan asas praduga tidak bersalah,” katanya.

Soal gerakan Marhanis yang terus berupaya mencari keadilan bagi anaknya, Wahyudi menghargainya. ‘’Wajarlah bila seorang ayah merasa tidak senang anaknya dipukul. Saya hormati gerakan Pak Marhanis mencari keadilan itu,” tutupnya .(*)

Reporter : GondoIrawan
Redaktur : TopanBohemian

Share:

Dugaan Persekusi. Mengaku Dekat Dengan Dua Pihak, Amin Nyatakan Siap Bersaksi


Merangin | Fokusinfo.com : Mencari keadilan, mungkin itulah kalimat yang tepat ditujukan kepada seorang warga Desa Rasau kecamatan Renah Pamenang. Marhanis adalah seorang ayah yang merasa tidak senang ketika darah dagingnya (putranya) mengalami tindakan kekerasan oleh orang lain (persekusi) atas suatu hal yang bukan dilakukannya.

Baca Juga : Dugaan Persekusi. Petugas Keamanan Desa Rasau Buka Suara Klik disini

Amin, seorang warga Desa Rasau yang berprofesi berjualan di depan Balai Desa menyatakan siap bersaksi atas gerakan Marhanis yang mencari keadilan bagi putranya.

Kepada media ini, Amin menceritakan sepenggal pengetahuannya tentang kronologis peristiwa dugaan persekusi yang dialami oleh Wawan (anak Marhanis)

‘’Awalnya saya lihat di balai desa orang ramai ramai makanya saya datangi. Saya lihat didalam itu Wawan telah dikelilingi warga lainnya. Wawan diinterogasi,” kata Amin

Diakui Amin, karena merasa kenal maka dirinya memberanikan diri mendekati Wawan dan bertanya apakah benar dirinya telah melakukan tindakan pencurian.

‘’Saya tanya apa benar dia pelakunya. Lalu Wawan jawab bukan dia. Saya tanya lagi kamu harus jujur, jawabannya tetap sama, Wawan tidak melakukan tindakan itu,” tutur Amin.

Lalu ketika media ini menanyakan apakah ada pemukulan terhadap Wawan disaat itu, Amin terlihat tersenyum. ‘’Sebenarnya posisi saya tidak enak ni. Soalnya saya dekat sama dua belah pihak. Saya dekat dengan Pak Marhanis, juga dekat dengan Pak Sutimin,” ungkapnya.

Ketika ditanyakan kenapa dirinya menyentil kedekatannya dengan Marhanis dan Sutimin, lagi lagi Amin mengumbar senyum. ‘’Yang jelas kedepannya saya siap bersaksi di depan hukum bila keterangan saya diperlukan. Itu saja,” tutupnya.(*)

Reporter : GondoIrawan
Redaktur : TopanBohemian

Share:

Dugaan Persekusi. Petugas Keamanan Desa Rasau Buka Suara


Merangin | Fokusinfo.com : Mencari keadilan, mungkin itulah kalimat yang tepat ditujukan kepada seorang warga Desa Rasau kecamatan Renah Pamenang. Marhanis adalah seorang ayah yang merasa tidak senang ketika darah dagingnya (putranya) mengalami tindakan kekerasan oleh orang lain (persekusi) atas suatu hal yang bukan dilakukannya.

Baca Juga : Keluhkan Kinerja Polsek Pemenang, Marhanis Mengadu Ke Polres Merangin Klik disini

Kepada media ini, sejumlah saksi peristiwa dugaan persekusi yang terjadi di balai desa Rasau pada 17 September 2015 itu, mulai buka suara. Diantaranya Ngatno dan Suyatman yang merupakan petugas keamanan Desa Rasau Kecamatan Renah Pamenang.

Ngatno menjabat sebagai Hansip di desa itu mengakui dirinya ikut menciduk Wawan (anak Marhanis) atas perintah Danton (Komandan Pleton Hansip, red) bernama Suyatman di rumah rekan Wawan bernama Rian. Setelah didapat Wawan langsung dibawa ke balai desa.

‘’Saya ini kan bawahan, saya bergerak atas perintah komandan saya Pak Suyatman. Awalnya kami mencari dimana keberadaan Wawan akhirnya kami menemukannya di rumah temannya, langsung kami bawa ke Balai Desa,” kata Ngatno.

Sementara itu Suyatman yang menjabat sebagai komandan Hansip menjelaskan sebelum berangkat mencari Wawan, malam itu, Sutimin (Ketua BPD Desa Rasau) mendatangi rumahnya dengan tujuan melaporkan bahwa ada kejadian pencurian sekaligus memerintahkan dirinya untuk mencari Wawan dan membawanya ke balai desa. Atas dasar informasi dari Sutimin lah dirinya bersama Ngatno mencari Wawan.

‘’Kami mencari Wawan di seputaran desa dan mendapatkan informasi keberadaannya di rumah Rian. Kami kesana dan benar Wawan ada disana. Lalu kami membawanya ke Balai Desa,” tuturnya

Masih diceritakan Suyatman, setiba di balai desa dirinya bersama Ngatno meninggalkan Wawan bersama Sutimin dan Eko (anak pemilik bengkel yang dicuri) yang telah menunggu kedatangan mereka.

‘’Saya dan Ngatno pergi lagi mencari dua orang yang diduga melakukan pencurian. Namun hasilnya nihil. Kami kembali ke Balai Desa disana sudah banyak warga yang berkerumun melihat,” tuturnya

Terkait soal pemukulan Wawan yang dilakukan oleh oknum warga, Suyatman mengaku tidak tahu. ‘’Saya tidak tahu ada pemukulan. Karena kami kembali ke balai desa, warga sudah banyak. Perkara terjadi sebelum kami tiba disana, itu diluar pengetahuan kami,” katanya.(*)

Reporter : GondoIrawan
Redaktur : TopanBohemian

Share:

Diberdayakan oleh Blogger.

Wikipedia

Hasil penelusuran

Jumlah Pembaca

Advertisement

YouTube Fokus Info VisuaL

Popular Posts

Blog Archive

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support

BTemplates.com