Salam & Himun Sindir Pembangunan Taman Batu

Merangin-fokusinfo.com : Pembangunan Taman Batu di kawasan Desa Dusun Mudo, Merangin mendapat sindiran dari sejumlah pihak. Dua diantaranya dari anggota DPRD Provinsi Jambi, H Salam dan Aktivis Merangin, Himun Zuhri.

Dalam akun Facebook yang diduga milik H Salam, mempublikasikan postingan status berbunyi ‘Dunia ini serba lucu dan aneh.yg diletak Batu pertama utk Rumah sakit umum Kab.Merangin. malah tumbuh batu sungkai sungguh keajaiban terjadi di Kabupaten merangin.Ayo datanglah melihat keajaiban dunia dikabupaten merangin.nanam batu biasa yg tumbuh batu sungkai’.

Sementara itu Aktivis Merangin, Himun Zuhri dalam akun facebook yang diduga miliknya, juga menyindir Taman batu tersebut dengan memposting ulang berita disebuah media online yang telah dipublikasikan pada tahun 2014 silam dengan tulisan status yang berbunyi ‘Alhamdulillah Lokasi peletakan Batu pertama Rumah Sakit akhirnya bisa di buktikan hari ini kepada masyarakat provinsi jambi bahwa merangin sudah punya destinasi wisata "taman batu" yang punya sejarah tersendiri bagi kami masyarakat merangin, kiro2 batu yang diletakkan wamenkes masih utuh dak yo’

Serasa Himun berusaha mengingatkan kembali bahwa lokasi Taman Batu tersebut sebelumnya adalah lokasi yang direncanakan untuk pembangunan Rumah Sakit, dan telah dilaksanakan peletakan batu pertama oleh Wakil Menteri Kesehatan RI. (redaksi)

Read More

Seven Art School Gelar Performance Ujian Rutin

Merangin-fokusinfo.com : Seven Art School (7AS), Sekolah Seni pertama di Merangin, Minggu (16/10) kemarin menggelar ujian kenaikan tingkat kepada siswa-siswinya. Dalam kegiatan rutin tiga bulan sekali itu tampak para siswa-siswi 7AS tegang lantaran sekolah sengaja mengundang sejumlah penilai dari luar sekolah.

Kepala Sekolah Seni 7AS, Niko kepada media ini mengatakan maksud mengundang para penilai dari luar sekolah diharapkan bisa memberikan motivasi tersendiri kepada para siswa untuk lebih maju baik itu dari kemampuan skill, tekhnik dan mental siswa saat performance.

‘’Ujian yang kami gelar berbentuk pementasan mini dimana para siswa menunjukkan kemampuan mereka selama mengikuti pendidikan di 7AS ini. Dan tiap progres yang tercapai akan dijadikan bahan evaluasi para instruktur untuk meningkatkan pembekalan materi  yang diterapkan kepada siswa,” kata Niko.

Dibimbing oleh para instruktur seni ahli dibidangnya, saat ini 7AS memiliki hampir 30 orang siswa yang terbagi dalam 4 jurusan yaitu jurusan Seni Musik, Seni Tari, Seni Drama dan Seni Rupa. Sementara itu dalam tiap jurusan memilki kelas yang berbeda seperti Kelas Drum, Kelas Vokal, Kelas Gitar, Kelas Piano, Kelas Biola, Kelas Seni Tari, Kelas Pantomim, Kelas Lukis yang kesemuanya mempelajari klasik dan modern. (redaksi)

Siswi 7AS saat mengikuti ujian

Siswi 7AS saat performance didepan para penilai

Instruktur, Managemen dan Siswa 7AS Foto Bersama

Read More

Jamaluddin : Yang Terlanjur Membeli Aplikasi, Segera Kembalikan

Merangin-fokusinfo.com : Jamaluddin merupakan sosok berkepribadian bersahaja, tidak neko-neko dan tegas. Itulah yang disampaikan bawahan serta orang-orang yang pernah dekat dengannya.  

Terkait persoalan penjualan Aplikasi KTSP yang dimotori oleh CV Bisma Mutiara, Jamal konsekwen akan melindungi pihak sekolah jika dalam proses jual beli pihak sekolah terbujuk membeli dengan menggunakan dana BOS.

Menurut informasi yang didapat Jamal, ada pemelintiran juknis yang dilakukan oleh sejumlah oknum untuk merayu sekolah agar mau membeli aplikasi tersebut.

‘’Ya namanya orang berdagang, tentu segala peluang dicari dan dimanfaatkan,” katanya.

Kedepan, Jamal akan mendata sekolah yang terlanjur membeli aplikasi dan memerintahkan untuk mengembalikannya jika terbukti menggunakan dana BOS dalam pembelian.

‘’Perlu dicatat, bagi sekolah yang telah membeli dengan menggunakan dana BOS harap mengembalikannya,” tegas Jamal.

Dijelaskan Jamal, dirinya juga tidak bermaksud menutup rezeki orang lain. Pihak sekolah tetap bisa membeli dan memiliki aplikasi tersebut namun tidak menggunakan dana BOS.

‘’Soal ingin membeli dan atau memiliki aplikasi tersebut adalah hak sekolah ataupun hak guru. Mereka bebas membeli, tapi jangan menggunakan dana BOS. Itu saja,” pungkasnya. (redaksi)

Read More

Komitmen Jabatan, Jamaluddin Gerak Cepat

Merangin-fokusinfo.com : Berbeda dengan sikapnya yang terbilang ‘santai’ dan tidak mau ambil pusing terhadap orang yang memfitnahnya. Jamaluddin yang juga selaku manager dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) langsung bergerak cepat mengingatkan pihak sekolah agar benar-benar menggunakan dana BOS sesuai dengan Juknis. Aksi itu menyusul berhembusnya informasi bahwa pembelian aplikasi KTSP oleh sekolah menggunakan dana BOS.

‘’Itu tidak benar, tidak boleh menggunakan dana BOS untuk membeli aplikasi atau software. Apalagi tidak ada rekomendasi dari pemerintah pusat,” terangnya.

Langkah pertama yang dilakukan adalah memberikan informasi melalui media sosial yang disharekan kepada para pemilik akun yang berhubungan dengan dunia pendidikan khususnya di Merangin, baik kepala sekolah, guru dan operator sekolah.

Menurut Jamal, dengan memanfaatkan tekhnologi media sosial itu informasi akan lebih cepat diterima karena di Merangin pengguna media sosial cukup banyak.

‘’Yang jelas dari kita, Tidak diperkenankan melakukan pemaksaan dalam pembelian barang dan jasa dalam pemanfaatan dana BOS dan tidak mendorong satuan pendidikan untuk melakukan pelanggaran terhadap ketentuan penggunaan dana BOS,” terang Jamal mengutip Juknis BOS 2016.

Selanjutnya, Jamal akan menerbitkan surat edaran resmi melalui UPTD Pendidikan perwilayah untuk diteruskan kepada pihak sekolah yang intinya agar pihak sekolah tidak terjerumus dan atau ceroboh mengeluarkan anggaran yang bersumber dari dana BOS.

‘’Jika ngotot menggunakan dana BOS untuk keperluan diluar item yang tertera pada Juknis BOS 2016. Maka nanti otomatis akan ada rekayasa pengeluaran anggaran karena harus menutupi pengeluaran yang tidak jelas. Dan pasti akan ada temuan saat audit. Yang susah kan kepala sekolah nya juga,” beber Jamal. (redaksi)

Read More

Namanya Disebut-Sebut, Jamal : Itu Resiko Jabatan

Merangin-fokusinfo.com : Bukan hanya soal penjualan aplikasi ini saja nama Jamaluddin, Kabid Dikdas Dispendik Merangin di sebut-sebut ada dibelakang layar. Jamaluddin juga kerap disebut meminta dan atau menerima sejumlah uang dari proyek fisik ataupun kegiatan di sekolah dengan nominal yang bervariasi.

Berangkat dari situ, Jamal mengaku sudah kebal dengan gunjingan yang menyudutkannya. Maka Jamal merespon dingin pemberitaan soal namanya disebut sebagai oknum yang mengarahkan sekolah membeli aplikasi KTSP dari CV Bisma Mutiara.

‘’Itu resiko pekerjaan saya sekarang. Proses pendewasaan bersikap. Saya tidak mau ambil pusing selagi belum menyentuh ranah prinsipil,” ungkapnya.

Jamal juga mengaku tidak gerah dengan pemberitaan tersebut karena memang tidak dilakukannya. Sementara soal fitnah namanya disebut ada didalam sistim, Jamal menyerahkan sepenuhnya kepada Allah SWT.

‘’Biar Allah saja yang membalasnya. Jika memang orang yang tega memfitnah saya itu benar maka pasti tidak hanya sebatas ini. Pasti mereka akan mengumbar bukti-bukti yang menjerumuskan saya. Tapi ternyata sampai sekarang tidak ada kan?,” tutup Jamal.(redaksi)

Read More

Penjualan Aplikasi, Jamaluddin : Ada Orang Fitnah Saya

Merangin-fokusinfo.com : Jamaluddin, Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas) Dinas Pendidikan (Dispendik) Merangin, angkat bicara perihal namanya disebut sebut sebagai oknum yang membekingi penjualan aplikasi KTSP kepada sekolah melalui UPTD.

Menurut Jamal, isu itu tidak benar karena dalam proses hingga terjadinya kesepakatan jual beli aplikasi dirinya tidak terlibat.

‘’Itu fitnah, tidak benar saya mengarahkan atau merekomendasikan agar sekolah membeli produk apapun, apalagi aplikasi itu,” kata Jamal.

Dia lalu menceritakan kronologis kejadian. Berawal saat dirinya berada di Jakarta dalam rangka perjalanan dinas  dihubungi oleh bawahannya di Merangin bahwa akan ada sosialisasi dari pihak swasta kepada sekolah yang akan meminjam Aula Dispendik. Mendengar keterangan bahwa hal itu positif, Jamal lalu mempersilahkan.

Setelah Jamal tiba di Merangin, sosialisasi tersebut digelar. Jamal pun mengakui bahwa dirinya hadir dalam sosialisasi namun hanya sebatas pada pembukaan kegiatan.

‘’Karena ada pekerjaan lainnya, saya tinggalkan sosialisasi itu,” singkatnya.

Masih dikatakan Jamal, setelah dia meninggalkan acara tersebut berkemungkinan disaat itulah terjadi kesepakatan antara pihak swasta dengan para kepala UPTD.

‘’Perkara ada kesepakatan pasti, itu saya tidak tahu. Tapi bisa jadi saat itu terjadi kerjasama antar pihak swasta dengan para kepala UPTD,” ungkapnya.

‘’Jika memang ada bukti saya yang merekomendasikan baik tertulis maupun lisan, silahkan dibeberkan. Jangan hanya bisanya fitnah saja,” pungkasnya.(redaksi)

Read More