-
TONI IRWAN JAYA SH. CALEG DPRD MERANGIN DAPIL 1
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
-
KREASI FLORIST KABUPATEN MERANGIN.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
-
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
-
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
-
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Polres Merangin Siap Pelajari, Polemik Kontraktor Setor Rp.150 Juta Akan Meluas ?
Polemik 15 Anggota Gapensi Setor 150 Juta. F-BPM Terus Pantau Perkembangan.
Praktisi Hukum : 'Kontraktor Yang Merasa Dirugikan, Silahkan Tempuh Jalur Hukum'
Animo Tanam Sawit Tinggi, Disnakbun Salurkan Bibit Bersubsidi
Animo masyarakat khususnya petani, menanam kelapa sawit antusiasnya tinggi. Selain menjanjikan peningkatan ekonomi, juga didukung dengan letak geografis dan iklim yang memungkinkan kelapa sawit tumbuh subur.
Merespon animo masyarakat yang tinggi untuk menanam kelapa sawit itu, Pemerintah Daerah Merangin melalui Disnakbun (Dinas Peternakan dan Perkebunan) menyalurkan bibit sawit bersertifikat dan memenuhi standar kepada masyarakat dengan harga yang lebih murah alias disubsidi.
Kabid (Kepala Bidang) Perkebunan, Disnakbun, Marzuan Saputra kepada media ini mengatakan meskipun bibit sawit berstatus subsidi namun kualitasnya memenuhi standar bibit sawit umum.
‘’Sebelum kami menyalurkan bibit bersubsidi itu terlebih dahulu melakukan penyeleksian awal hingga akhir dengan melibatkan pihak BP2MB (Badan Pengawas Peredaran Mutu Benih). Jadi insyaallah kualitas bibit tidak kalah dengan bibit yang dijual umum,” kata Marzuan.
Menurut Marzuan, kebutuhan bibit sawit bersubsidi di Kabupaten Merangin sangat tinggi dan jauh melampaui target yang telah di tentukan oleh pemerintah daerah. ‘’Bisa dilihat dari jumlah permohonan permintaan bibit sawit bersubsidi yang mencapai 90 ribu batang. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya,” tutur Marzuan.
Masih dikatakan Marzuan, untuk mencukupi permintaan bibit, maka pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinas Perkebunan Provinsi Jambi. Sementara hasilnya ada penambahan sebanyak 20 ribu batang bibit.
‘’Kalau tidak ada halangan 20 ribu batang akan disalurkan kepada petani pada akhir bulan oktober ini,” Singkatnya.
Dijelaskannya, dengan adanya program subsidi bibit sawit tersebut otomatis akan membantu para petani mencukupi lahan tanam yang dipunya. Pasalnya jika diumum harga bibit sawit berkisar Rp.40 ribu perbatang maka bibit sawit dari Disnakbunhanya berkisar Rp.20 ribu perbatang.
‘’Setidaknya petani bisa berhemat uang membeli bibit,” ungkapnya.
Kedepannya Marzuan berharap agar para petani khususnya petani sawit bisa memilih bibit yang berkualitas serta memiliki sumber asal yang jelas.
‘’Bibit sawit yang kami sediakan merupakan benih yang telah ditetapkan serta berlabel dan bersertifikat dari Pemerintah” tutupnya.(*)
Reporter : Mansurdin
Redaktur : Topan Bohemian.
Kapolres Sebut Pengemudi Kena Tilang Sering Bohong
Fokusinfo.com | Merangin : Maraknya kendaraan bermotor yang kena tilang terakhir ini tak lepas dari kegigihan pihak Polres Merangin dalam hal ini Satlantas menggelar razia kepada pengemudi yang membandel.
Saat terkena razia juga tidak sedikit pengemudi yang berbohong melontarkan alasan alasan tertentu dengan harapan petugas mau membebaskannya.
Kapolres Merangin, AKBP Aman Guntoro secara eksklusif kepada media ini mengatakan saat ini para petugas tidak akan mudah tertipu dengan muslihat atau alasan para pengemudi yang tidak lengkap baik itu kendaraan maupun surat-suratnya.
‘’Kita itu belajar dari pengalaman, yang mana banyak masyarakat pengemudi yang kena tilang beralasan macam-macam dengan tujuan dibebaskan dari sanksi tilang. Saat ini alhamdulillah para petugas melaksanakan tilang sesuai prosedur, tidak bisa dirayu lagi,” ungkap Aman
Dijelaskannya, modus tipu yang biasa dilontarkan para pengemudi yang terkena tilang adalah buru-buru, hendak ke rumah sakit, hendak tugas, kendaraan pinjaman dan lainnya.
‘’Bahkan ada juga pengemudi yang menangis ketika kena tilang. Mungkin minta dikasihani petugas,” tambahnya.
Aman juga menegaskan, saat ini jika terkena tilang maka kendaraan turut serta ditahan. Hal itu guna memberikan efek jera kepada pengemudi. Selain itu juga menegakkan disiplin melengkapi atribut kendaraan.
‘’Contohnya pengemudi kena tilang karena kaca spionnya tidak terpasang. Nah jika yang ditilang hanya suratnya saja maka saat pengemudi itu berlalu dari tempat razia otomatis kendaraan yang dikendarai juga tidak menggunakan kaca spion. Jadi ya harus lengkapi dulu itu atribut kendaraannya, baru bisa kita lepaskan,” terangnya.
‘’Nanti pasca kena tilang tiba-tiba yang bersangkutan kecelakaan, ya bisa saja petugas yang dituding atau disalahkan membiarkan pengendara tersebut. Makanya demi kemudahan bersama, petugas melaksanakan tugasnya dan pengemudi yang kena tilang juga harus melengkapi kendaraan juga surat suratnya,” tambah Aman.
Masih dikatakan Aman, Undang-undang juga menegaskan bahwa pengendara yang melanggar aturan lalu lintas itu wajib ditegur atau di kenakan sanksi. ‘’Akan tetapi banyaknya pengemudi yang bandel atau mungkin ceroboh. Padahal undang-undang itu dibuat untuk kepentingan dan keselamatan pengemudi juga,” tutup Aman.
Reporter : Ady Lubis / SILVIA
Redaktur : Dede Riskadinata
Hadiri Undangan Di Luar Kota, Diduga Oknum Camat Pungut Biaya Dari Kades.
Diduga untuk memenuhi biaya transportasi dan akomodasi perjalanan menuju Bandung, Camat memungut sejumlah uang dari para kades, yang dibungkus rapi dengan sebutan sumbangan alakadarnya.
Kepada media ini, salah seorang kades meng-amin-i informasi tersebut. Dirinya mengaku telah menyetor sejumlah uang kepada Camat sebelum keberangkatan Camat ke Bandung.
‘’Persisnya uang itu digunakan untuk apa saya tidak tahu. Yang jelas sebelum Pak Camat berangkat, sudah saya serahkan,” kata Kades itu.
Menurut Kades, penyerahan uang kepada Camat hanya sebatas sumbangan sukarela. Tidak ada patokan nominalnya. Dia juga menyatakan tidak ada paksaan untuk menyumbang.
‘’Memang tidak ada paksaan, nominalnya juga sukarela. Tapi apa berani tidak menyumbang ?, tentu lah kami merasa tidak enak hati,’’ tutur Kades.
Sementara Camat Pamenang Barat, Safarudin membantah informasi tersebut. Menurutnya itu hanya isu belaka. ‘’Itu tidak benar. Tidak ada Kades yang sumbang uang keberangkatan saya. Saya juga berangkatnya dengan group camat,” Kata Safarudin.
Ketika ditanyakan apakah Safarudin menggunakan uang pribadi untuk biaya keberangkatan tersebut seperti yang digadang-gadangkan sejumlah kalangan dan sempat menjadi polemik di Merangin belakangan ini. Safarudin tidak menjawab dengan tegas.
‘’Ooo tidak tidak, pokoknya waktu itu saya hanya ikut group kami rombongan sesama camat berangkat ke Bandung,” tutupnya.(*)
Reporter : Mulyazar
Redaktur : Topan Bohemian
Jumlah Siswa Terus Meningkat, SDN 255 Sungai Kapas Butuh Ruang Baru.
Kepala SDN 255, Julianto kepada media ini menjelaskan saat ini ada 390 orang siswa yang menimba ilmu disekolah yang dipimpinnya, sementara ruang untuk proses KBM hanya tersedia 8 kelas.
‘’Kami memberlakukan sistim shift atau pembagian jadwal KBM. Ada yang masuk pagi dan siang,” ungkap Julianto.
Menurut Julianto penambahan ruang sangat diperlukan mengingat kedepannya populasi penduduk di Desa Sungai Kapas bisa saja terus meningkat.
‘’Kemajuan zaman tentu dibarengi dengan peningkatan populasi penduduknya. Maka kami berpendapat dari saat ini mempersiapkan fasilitas pendidikan kepada generasi penerus bangsa itu,” terangnya.
Melalui media ini, Julianto berharap kepada Pemerintah Kabupaten Merangin khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bisa memperhatikan kondisi sekolah.
‘’Kami harap pihak Dinas Pendidikan bisa mengalokasikan dana untuk pembangunan gedung baru untuk sekolah kita ini. Itu kan demi kepentingan bersama,” tutupnya.(*)
Reporter : Mulyazar
Redaktur : Dede Riskadinata
Masyarakat Desa Tambang Baru Uncapkan Terima Kasih Mendapat Program Prona sebanyak 1500 sertipikat tahun2017
Reporter: Mansurdin
Bertahun-tahun Tak Bayar Hutang, Istri Ketua DPRD Merangin Diperdatakan
Adalah Hj Sri Rezeki, Ketua Koperasi Serba Usaha Al Hidayah yang memperdatakan Fatmawati lantaran hutang sebesar Rp.50 juta pada 12 Desember 2012 lalu hingga sekarang belum dibayar oleh istri Zaidan Ismail itu.
Sidang perdata kasus tersebut dipimpin Hakim Bungaran Pakpahan SH Bertempat di Pengadilan Negeri (PN), Bangko, Kamis 12 Oktober 2017. Namun sayangnya sidang terpaksa ditunda pada kamis 19 Oktober 2017 karena tergugat, Fatmawati tidak hadir dalam persidangan.
Usai sidang, Penasehat hukum Sri Rezeki, Toni Irwan Jaya SH menjelaskan peristiwa hutang piutang terjadi pada 12 Desember 2012 dengan jaminan sertifikat sebidang tanah.
‘’Bukti kwitansi terlampir, juga ada jaminan sertifikat tanah yang atas nama tergugat,” kata Toni
Menurut Toni, tergugat Hj Fatmawati berjanji akan membayar hutangnya tersebut paling lambat 12 Februari 2013. Dan sesuai peraturan koperasi, tergugat pun berjanji akan membayar bunga atas pinjaman tersebut sebesar 5 persen/bulan atau Rp 2,5 Juta/bulan.
‘’Antara dua pihak ini sudah menyepakatinya,” singkat Toni
Masih dikatakan Toni. Saat jatuh tempo, bukannya membayar hutang terhadap penggugat Hj Sri Rezeki, namun justru pada Februari 2013 tergugat Hj Fatmawati meminta sertifikat tanah tersebut terhadap penggugat Hj Sri Rezeki, dengan alasan sertifikat tanah tersebut ingin dijual, agar bisa membayar hutang terhadap penggugat Hj Sri Rezeki.
"Sejak adanya pertukaran sertifikat itulah persoalan ini muncul. Fatmawati tidak pernah membayar hutangnya sementara koperasi memiliki aturan. Klien kami juga sebelumnya telah berupaya mengingatkan, menagih, somasi baik lisan maupun tulisan namun tidak ada tanda-tanda itikad baik untuk membayar,” terang Toni.
‘’Karena hutang tak kunjung dibayar, akhirnya klien kami membawa ke renah hukum. Tapi tadi tergugat tidak hadir jadi sidang ditunda dan akan digelar kembali pada kamis pekan depan,” tambah Toni.
Hingga berita ini dipublikasikan, Hj Fatmawati dalam hal kasus ini sebagai tergugat, masih belum berhasil dikonfirmasi. Juga ketua DPRD Merangin, belum bisa dihubungi. (*)
Reporter : Topan Bohemian
GAPENSI Harap Pemkab Prioritas Kontraktor Lokal
Hal itu diungkapkan ketua GAPENSI (Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia) Kabupaten Merangin, Radius beberapa waktu yang lalu ketika dibincangi fokusinfo.com.
Menurut Radius, saat ini telah banyak bermunculan kontraktor-kontraktor baru yang menggantungkan nasib berdiri perusahaannya kepada pemerintah melalui proyek baik yang dananya bersumber dari APBD maupun APBN.
‘’Bijaksananya pemerintah itu memprioritaskan perhatian kepada kontraktor lokal. Jika telah terpenuhi baru mendatangkan kontraktor dari luar daerah,” katanya
Kedepannya Radius berharap kepada siapapun kelak yang terpilih menjadi pemimpin di Merangin bisa mendayagunakan perusahaan lokal untuk mengerjakan proyek-proyek yang ada di Merangin.
‘’Saya berharap siapapun kelak jadi Bupati, bisa lebih memperhatikan kontraktor lokal. Jumlahnya sekarang tidak sedikit, butuh perhatian. Insyaallah saat ini kualitas kinerja kontraktor kita juga memenuhi standar,” tutup Radius. (*)
Reporter : Mansurdin
Redaktur : Topan Bohemian
Anggota Panik, Ketua GAPENSI Tak Tinggal Diam
Dibincangi media ini, Radius mengaku telah berusaha membantu dengan cara menanyakan langsung kepada Mustarhadi untuk mengetahui apa penyebab belum terpenuhinya proyek yang telah dijanjikan.
‘’Sudah saya hubungi saudara Mustarhadi beberapa kali,” kata Radius.
Namun informasi terakhir, dikatakan Radius dirinya diberitahukan persoalan tersebut telah menemukan titik terang antar dua pihak.
‘’Saya diberitahu anggota, dalam waktu dekat ini persoalan akan segera terselesaikan,” Ungkapnya.
Radius menambahkan, sebenarnya dirinya tidak mengetahui persis persoalan tersebut sejak awal. Namun karena yang bermasalah adalah anggotanya maka sebagai ketua dirinya harus turut serta berperan membantu.
‘’Saya tahunya juga sejak persoalan ini mencuat di sejumlah media. Jadi walau bagaimanapun saya akan membantu anggota saya itu,” tutup Radius (*)
Reporter : Mansurdin
Redaktur : Topan Bohemian
Terpilih Jadi Kades, Sarman Komitmen Rangkul Warga Membangun Desa Mampun Baru
![]() |
Sarman (tengah) bersama jurnalis fij |
Pasca Wacana Kontrakor Akan Demo. ‘M’ Dua Hari Tak 'Ngantor' ?
''Tapi dak tahu juga ya, siapa tahu nanti sore dia masuk ke kantor," tambah staf itu.
(*)
Memberdayakan BUMDes, Desa Pulau Tujuh Rencanakan Produksi Air Mineral Kemasan
Di Desa Pulau Tujuh, ADD Gairahkan Pembangunan
‘Janji ke Janji’ Proyek, Kontraktor di Merangin Wacanakan Demo ?
Fokusinfo.com | Merangin : Masih ingat kasus 15 orang kontraktor yang telah menyetorkan uang dengan total Rp.150 juta kepada salah seorang diduga kepercayaan petinggi Merangin, berinisial M ? baca Klik disini
15 orang kontraktor tersebut tergabung dalam anggota Gapensi (Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia) Kabupaten Merangin. Tempat transaksi penyerahan uang dan pengakuan sekretaris Gapensi akan adanya pertemuan tersebut, baca Klik disini
Ternyata proyek yang dijanjikan hingga sekarang belum ada kepastiannya. Salah seorang anggota Gapensi yang tergabung dalam 15 orang yang telah menyetor uang mengatakan kegelisahan dirinya dan rekan yang lain sudah tak terbendung lagi.
‘’Kami sering melaksanakan pertemuan untuk menyelesaikan persoalan ini. Tapi tidak juga menemukan titik temu. Intinya proyek terus dijanjikan, tapi hingga saat ini belum ada kepastiannya,” kata kontraktor yang tidak ingin namanya dituliskan.
Diceritakannya, saat rapat internal yang sering mereka laksanakan tersebut pernah terbersit untuk melakukan aksi demonstrasi kepada pemkab Merangin guna mendesak agar persoalan yang mereka alami lekas diselesaikan.
‘’Ada wacana demo itu dari rekan-rekan kepada Pemkab. Bahkan sempat dibahas apa saja yang menjadi dasar melakukan demo. Dan saat itu mayoritas dari kami sepakat, tinggal tunggu keputusan bulat saja lagi,” ungkapnya
Kenapa timbul wacana demo ke pemkab ? kontraktor itu menyebut, ...
Baca selengkapnya di Koran Fokus Info Jambi Edisi 34.
Reporter : Topan Bohemian
Program ‘Membangun Desa Membangun’ di Desa Simpang Limbur Sukses Terlaksana
![]() |
Kades Helmi Bersama Salah seorang warga Desa Simpang Limbur berfose di depan gedung perpustakaan |