Dugaan Konspirasi Jahat Galian C Desa Tambang Besi. Sejumlah Saksi Buka Suara

Merangin | fokusinfo.com : Aktivitas galian C di Desa Tambang Besi Kecamatan Batang Masumai yang beroperasi selama enam bulan menimbulkan polemik. Dimulai saat puluhan warga mendatangi balai desa meminta aktivitas tersebut dihentikan karena merusak fasilitas umum yaitu jalan dan drainase.

Tidak berhenti disitu, setelah media ini melakukan investigasi ternyata aktivitas galian C itu diduga tidak mengantongi izin sehingga dapat disimpulkan ilegal. Ditambah dengan adanya dugaan kecurangan dalam pengelolaan galian C di desa itu seperti rangkap jabatan oleh oknum BPD, pengangkangan kesepakatan awal Pemdes dengan masyarakat dan tidak transparan dalam pengelolaan dana.

Sebelumnya pernyataan Kepala Desa Tambang Besi, Amin mengungkapkan dana yang didapat dari galian C dimasukkan ke PAD Desa lalu akan dialokasikan untuk sejumlah fasilitas umum di desa itu seperti Masjid, Musholla, Karang Taruna dan Madrasah. Zakir bendahara desa saat di jumpai di rumahnya menolak memberikan informasi berapa nominal dana hasil galian C yang harus diberikan untuk fasilitas umum yang tanpa seizin Kepala Desa.

‘’Saya tidak berani jawab berapa jumlah uangnya,” singkat Zakir.

Baca Juga : Terungkap, Diduga Galian C di Desa Tambang Besi Tidak Kantongi Izin. Pemdes Teperdaya ?

Rahman, imam Mesjid dan juga ketua lembaga adat desa tambang besi dijumpai di kediamannya menceritakan sesuai hasil rapat Pemdes, BPD dan Tokoh Masyarakat tentang galian C, semestinya untuk Masjid akan diberikan dana Rp.10 Ribu per truk dari setoran Rp.50 ribu / truk.

‘’Saat di balai desa malam itu, didepan massa Amri selaku ketua BPD yang juga pengelola menyatakan selama enam bulan beroparasi tercatat pengambilan material galian C sebanyak 2300 trip truk,” kesaksian Rahman

‘’Semestinya Masjid mendapatkan dana sebesar Rp.23 juta. Namun uang yang diterima bendahara Masjid dari bendahara Desa hanya sebesar Rp. 14,8 juta. Sementara saat ini galian C tidak beroperasi lagi,” tambahnya.

Rahman mengatakan sebagai seorang imam Masjid, ketika musdes dirinya diamanatkan tanggung jawab aliran dana galian C untuk kebutuhan fasilitas umum rumah ibadah di desa itu. Dia juga mendesak agar Kades dan Ketua BPD segera mengejar keberadaan kontraktor guna melaksanakan kewajiban perbaikan jalan yang telah rusak sesuai kesepakatan awal.

‘’Saya berani sampaikan ini karena saya imam mesjid jadi tanggung jawab saya. Sesuai rapat rumah ibadah mendapat Rp. 18 ribu / truk dengan pembagian Rp. 10 ribu untuk Masjid dan Rp. 8 ribu untuk dua unit Musholla. Nah bagian Musholla telah diberikan atau belum saya tidak tahu informasinya,” pungkas Rahman.

Kesaksian Mahmudi, seorang pengurus Madrasah di Desa Tambang Besi menyatakan sesuai kesepakatan musdes Madrasah akan mendapatkan uang sebesar Rp 5 ribu / trip truk. Namun hingga saat ini Madrasah hanya mendapatkan sebesar Rp. 9 juta melalui dua kali cicilan.

‘’Untuk Madrasah terjadi dua kali pengambilan. Yang pertama diambil Rp. 5 juta oleh saudara Ilyas, pengambilan yang kedua dilakukan oleh saya Rp.4 juta. Saat saya mengambil dana itu bendahara desa (Zakir) mengatakan hanya sebanyak itu uang untuk Madrasah, dia tidak mengatakan masih ada sisa ataupun menjelaskan berapa keseluruhan trip truk yang mengambil material di desa kami ini,” kata Mahmudi.

‘’Setelah uangnya saya terima langsung saya setorkan ke bendahara Madrasah. Bila jumlah trip truk seperti yang diungkapkan Pak Amri sebanyak 2300 trip maka masih ada uang Madrasah yang belum diberikan kepada kami,” ujarnya.

Ditempat terpisah, Lusi anak Sarnubi yang disebut-sebut sebagai bagian pengelola galian C perwakilan masyarakat bersama BPD, membantah status tersebut. (Link penyebutan anak Sarnubi, Klik disini ‘Klaim Diri Berintegritas, Ketua BPD Akui Mengelola Galian C Desa Tambang Besi’)

‘’Betul saya kerja disitu, tapi gaji saya diberikan langsung oleh yang punya alat. Jadi tidak benar saya bagian pengurus galian C bersama Amri dan Mustapa,” kata Lusi.

‘’Yang mengelola galian C di desa ini ya mereka berdua itulah, Amri dan Mustopa. Saya tidak pernah mendapatkan honor dari mereka,” tambah Lusi. (*)

Reporter : GondoIrawan
Redaktur : TopanBohemian.

Share:

Diberdayakan oleh Blogger.

Wikipedia

Hasil penelusuran

Jumlah Pembaca

Advertisement

YouTube Fokus Info VisuaL

Popular Posts

Blog Archive

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support

BTemplates.com