Pengakuan Kepsek. Dapat Dana Bantah 2017, Diuber-uber 4 Oknum Pejabat Disdikbud. (Bagian - 1)

Merangin | fokusinfo.com : Pengakuan menggelitik dari seorang Kepala sekolah di Merangin lantaran saat menceritakan pengalamannya, suasana jadi berjenaka.  Baik itu kepsek, jurnalis fokusinfo.com serta sejumlah orang disekitar saat proses wawancara, tertawa terpingkal-pingkal.

Kepada media ini, Kepsek itu mengaku sekolahnya pernah mendapatkan dana bantuan pemerintah (bantah) pada 2017 lalu. Awalnya pekerjaan berlangsung biasa saja. Namun saat pertengahan hingga akhir pekerjaan pembangunan baru muncul penelpon-penelpon yang mengatasnamakan orang Dinas Pendidikan. Dan ternyata memang oknum orang Dinas Pendidikan.

‘’Saya kira orang yang mengaku dari Dinas Pendidikan, rupanya benar benar oknum orang dari Dinas Pendidikan,” ungkap Kepsek itu.

Diceritakannya, sejak awal terjadinya telpon-telponan itu dirinya mengaku dirayu agar mau memberikan sebagian dana Bantah kepada dinas pendidikan. Namun karena dalam bahasa meminta itu disebut persen-persenan, kepsek keberatan.

‘’Bila memang mau minta ya saya tidak keberatan. Tidak penuh keatas ya penuh kebawah. Tapi kalau sudah main persen-persenan tentu saya keberatan dan saya tolak,” tuturnya.

Masih dikatakan kepsek itu, ada 4 oknum pejabat Disdikbud yang pantang menyerah berjuang meminta uang darinya. Tak ingin menyebut nama, Kepsek (yang juga tak ingin namanya dipublikasikan, red) itu membagi tingkatan oknum pejabat yang dimaksud. 1 orang oknum1 adalah pejabat yang jabatannya biasa saja alias dibawah (namun untuk menduduki jabatan itu tetap menjalani pelantikan, red). 2 orang oknum2 adalah pejabat yang tingkatannya ditengah dan 1 orang oknum3 adalah pejabat yang tingkatannya diatas oknum1 dan oknum2.

‘’Oknum1 ini yang mulanya menelpon saya. Dia menjual nama oknum2 dan oknum3. Karena saya tidak respon maka oknum1 ini datang ke sekolah mengecek pembangunan yang sedang berlangsung. Walaupun pekerjaan yang kami laksanakan telah sesuai dengan arahan atau RAB, tapi dimata oknum1 ini pekerjaan kami itu dianggap salah semua,” cerita Kepsek itu.

‘’Mungkin karena selama itu meminta uang tidak saya berikan, akhirnya suatu malam dia datang ke rumah dengan alasan meminjam uang. Akhirnya saya pinjamkan uang Rp. 6 juta sesuai yang diharapkannya. Itu uang pribadi saya dan sampai sekarang uang itu belum kembali,” tambah Kepsek itu.

Masih diceritakan kepsek, oknum2 juga awalnya meminta jatah dari dana Bantah itu dengan sebutan persenan. Namun kepsek tidak memberikan. Berkemungkinan belajar dari pengalaman oknum1, oknum2 pun mengatakan meminjam uang dari kepsek untuk keperluan mobilnya.

‘’Dengan uang pribadi juga saya pinjamkan Rp.6 juta kepada oknum2. Saya berikan pinjamannya di dekat pos polisi pasar bawah,” tuturnya. (bersambung....)

Reporter : TimInvestigasi
Redaktur : TopanBohemian

Share:

Diberdayakan oleh Blogger.

Wikipedia

Hasil penelusuran

Jumlah Pembaca

Advertisement

YouTube Fokus Info VisuaL

Popular Posts

Blog Archive

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support

BTemplates.com