ARSADI Siap Pimpin Desa Pinang Merah | Pilkades Merangin



Berbekal Pengalaman Birokrasi

Arsadi
PAMENANG BARAT | FIM - Kepastian Jadwal Pemilihan Kepala Desa belum juga dipastikan. Namun hiruk pikuk pesta demokrasi tingkat desa itu telah terdengar diseantero Desa di Merangin. Sejumlah tokoh yang merasa layak memimpin desa telah gencar melakukan manuver politiknya mendekati, mengambil simpati masyarakat.
Salah satu tokoh itu adalah Arsadi atau yang lebih akrab dipanggil Mas Arsad, warga Desa Pinang Merah Kecamatan Pamenang Barat yang memiliki penduduk lebih dari 5000 jiwa itu.
Arsadi kelahiran Wonogiri 11 April 1972 menginjakkan kaki di Merangin pada tahun 1980. Jadi Arsad cukup mengenal karakter, keluhan, harapan warga di desa itu. Atas dasar itulah Arsad mengaku siap mencalonkan diri sebagai Kepala Desa Pinang Merah.
Rekam jejak Arsad dalam Pemerintahan Desa tidak bisa dipandang sebelah mata. Dirinya memiliki bekal pengalaman sejak tahun 2004 menjabat sebagai Kepala Urusan (Kaur) Pembangunan, tahun 2006 sebagai Kaur Pemerintahan dan tahun 2007 hingga 2016 sebagai Bendahara Umum Desa.
Jika kelak dipercaya masyarakat memimpin di Desa Pinang Merah, tak ayal goresan pengalaman tersebut mampu membawa pembangunan, kesejahteraan dan perekonomian masyarakat bisa lebih ditingkatkan.
Dan yang tidak kalah pentingnya, berbekal pengalaman itu juga dipastikan Arsad mampu menerobos bantuan dari pemerintah baik melalui APBD Kabupaten, APBD Provinsi bahkan APBN.
Dijumpai di kediamannya, Arsad mengaku siap melanjutkan program pemerintah desa sebelumnya dengan menambahkan sejumlah inovasi, visi dan misi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
‘’Insya Allah saya siap jika dipercaya masyarakat memimpin Desa Pinang Merah ini,” kata Arsad semangat.
Menurut bapak dua anak itu, keterpanggilannya ingin memimpin Desa Pinang Merah karena sesungguhnya masih banyak agenda mendesak yang perlu dipikirkan untuk memajukan daerah itu.
Pasalnya, diakui atau tidak, maju dan berkembangnya suatu daerah, sejahtera tidaknya masyarakat, tergantung bagaimana platform yang diusung, bukan kamuflase figur dan kemampuan uang apalagi sekadar janji belaka.
‘’Terus terang kalau masalah finansial saya tidak punya. Yang jelas saat ini saya memiliki program untuk membangun Desa Pinang Merah ini, mensejahterakan, meningkatkan perekonomian masyarakat, menekan angka pengangguran dan kemiskinan,” terangnya.
Tidak hanya itu, Arsad juga akan menghapus kesenjangan antara warga dan pemerintah desa melalui demokrasi seutuhnya. Merangkul masyarakat, tidak otoriter dan memberikan pelayanan administratif yang maksimal.
‘’Jika menjabat otomatis kita itu menjadi abdi masyarakat. Jadi memang tugasnya melayani masyarakat,” singkat Arsad.
Selain prioritas pembangunan fisik, Arsad juga bertekad akan menghidupkan kembali Koperasi Unit Desa yang sejak 2008 vakum. Niat itu berdasarkan agenda replanting sawit yang sudah semakin dekat sementara perekonomian masyarakat pada saat itu harus kokoh. Jika tidak, dikatakan Arsad maka angka kemiskinan akan kembali meningkat.
‘’Tujuan mengoperasikan kembali KUD untuk menopang perekonomian masyarakat. Karena mayoritas warga disini adalah petani kelapa sawit. Jika saat replanting tiba mereka harus memiliki modal yang bisa digunakan untuk berwirausaha lain seperti home industri, usaha produk kreatif, bidang jasa ataupun menanam tanaman yang cepat panen,” jelasnya.
Selama menjadi bagian pemerintah desa, Arsad mengaku sering menerima keluhan ketidak teraturan aset desa dan lahan warga. Maka dari itu kedepannya harus ada penataan kembali lahan warga maupun aset desa dengan penerbitan sertifikat sebagai landasan hukum kepemilikan.
‘’Kita akan mendata dan menata kepemilikan tanah ataupun lahan kebun warga dan aset desa. Setiap lahan harus bersertifikat untuk meminimalisir terjadinya persoalan dimasa yang akan datang,” katanya.
Jika berbicara soal pemerintah desa tidak bisa terlepas dari peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Kedepannya Arsad akan mendorong BPD bekerja dengan optimal sesuai tupoksi yaitu mengawasi kinerja.
‘’Jika nanti saya dipastikan menjadi Kades, peran BPD sebagai pengawas dan rekan musyawarah program akan saya rangkul. Soalnya kami ini kan satu jalan, untuk kemajuan desa,” tuturnya.
Ditambahkan Arsad, jika memang dirinya kelak kalah dalam pemilihan tersebut maka diharapkan pemimpin yang terpilih nantinya adalah birokrat yang enterpreneur. Dalam artian seorang politisi yang hebat, berpengalaman di bidang birokrat, namun juga seorang yang punya visi pengembangan ekonomi dan usaha yang hebat pula, serta  agamis (religius), dalam arti memiliki pengetahuan agama yang dianutnya secara mendalam, taat beribadah dan menjalankan ajaran agamanya.(dede/topan)

Share:

Diberdayakan oleh Blogger.

Wikipedia

Hasil penelusuran

Jumlah Pembaca

Advertisement

YouTube Fokus Info VisuaL

Popular Posts

Blog Archive

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support

BTemplates.com