Tabir | fokusinfo.com : Pembangunan proyek jalan setapak di kelurahan Rantau Panjang Kecamatan Tabir diklaim pihak kontraktor telah selesai dikerjakan. Namun secara kasat mata, sejumlah titik di permukaan jalan setapak itu diduga telah dilakukan upaya pengelabuan / menipu dengan cara menambal bagian-bagian yang retak.
‘’Kami menduga ada pengurangan material dalam pembangunan proyek ini. Kemungkinan pengurangan semen,” kata seorang warga kepada media ini beberapa waktu lalu di lokasi proyek.
‘’Kebetulan saya warga sini dan sering melintasi jalan ini. Nah seingat saya belum satu bulan proyek ini ditinggalkan para tukangnya lantaran dianggap sudah selesai, terlihat permukaan jalan banyak yang retak-retak. Memang sepertinya sudah ditambal, tapi tetap saja ketahanannya diragukan,” tambah warga itu.
Tidak hanya itu, warga berperawakan sedang itu juga menunjuk saluran air yang tidak memakai polongan sehingga dikhawatirkan berimbas pada ketahanan jalan yang telah dibangun itu dan besar kemungkinan wilayah tersebut akan tergenang banjir bila hujan.
‘’Saluran gerakan air tidak menggunakan polongan, hanya ditempel sejumlah potongan papan. Bila hujan bisa jadi akan terjadi banjir dan tentu saja berimbas pada ketahanan jalan setapak ini. padahal terus terang kami sangat berterimakasih wilayah ini dibangun jalannya. Tapi alangkah baik bila pembangunan itu memperhatikan kualitas sehingga kami masyarakat disini bisa menikmati dan memanfaatkannya dalam masa panjang,” tutupnya.
Sementara itu seorang yang disebut bernama Heril, diduga kontraktor proyek dikonfirmasi mengklaim proyek tersebut telah selesai dikerjakan.
‘’Kebetulan saat ini saya sedang diluar kota, banyak kerjaan lain. Proyek itu telah selesai kami kerjakan,” singkat Heril beberapa waktu yang lalu.
Informasi yang media ini peroleh proyek tersebut dibangun di Kelurahan Pasar Rantau Panjang Kecamatan Tabir. Dengan nama kegiatan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kel Pasar Rantau Panjang sementara pekerjaannya adalah pembuatan jalan setapak RT 07. Pelaksana proyek adalah CV Dwi Tunggal Persada dengan pagu anggaran Rp.119an juta yang sumber dananya dari APBD Kabupaten Merangin.
Sementara itu pihak PUPR Merangin belum berbicara terkait kasus ini.(*)
Reporter : HirianHidayat
Redaktur : TopanBohemian
